.webp)
Perahu karet yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sebagai akses darurat bagi warga Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, terbukti sangat membantu.
Perahu ini mulai digunakan sehari setelah jembatan satu-satunya di dusun tersebut rusak akibat banjir. Sejak itu, perahu karet dimanfaatkan ratusan warga untuk menyeberang dan membeli kebutuhan sehari-hari.
Pada Jumat (7/1/2025) sore, perahu karet kembali digunakan untuk keperluan darurat, yakni mengantarkan seorang ibu hamil bernama Risma (19) ke rumah saudaranya agar bisa dirawat sebelum persalinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad, warga Dusun Gilih menjelaskan, usia kandungan Risma sudah tujuh bulan dan diperkirakan akan melahirkan dalam satu hingga dua bulan ke depan. Lantaran kondisi dusun yang terisolasi, keluarga memutuskan untuk membawanya keluar.
"Dibawa ke rumah saudaranya yang ada di luar dusun. Kasihan kalau sampai melahirkan di sini dengan kondisi seperti sekarang. Alhamdulillah, kondisi ibu dan kandungannya sehat," kata Ahmad, Sabtu (8/1/2025).
Menurut Ahmad, tanpa perahu karet, warga hanya bisa keluar dari dusun melalui jalan setapak sepanjang tiga kilometer. Namun, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan, licin, dan jarang digunakan sebelum jembatan rusak.
"Jalan setapak itu sekitar tiga kilometer. Sebelum jembatan rusak, warga tidak pernah melewatinya. Maka dari itu, ibu hamil ini langsung dibawa menggunakan perahu karet," ujar Ahmad.
(auh/hil)
