Kata Dinas Perikanan soal Ikan Nila Mati di Telaga Ngebel: Fenomena Upwelling

Kata Dinas Perikanan soal Ikan Nila Mati di Telaga Ngebel: Fenomena Upwelling

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 07 Feb 2025 11:00 WIB
Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Ponorogo Mati, Pemilik Keramba Merugi
Ribuan Ikan di Telaga Ngebel Ponorogo Mati (Foto file: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Maraknya kasus ikan nila yang mati mengambang di keramba Telaga Ngebel, Ponorogo ternyata sudah dipantau Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo.

Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (PKHP) Siti Barokah mengatakan kejadian ini merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh upwelling. Upwelling merupakan naiknya massa air dari lapisan bawah ke permukaan.

"Memang fenomena alam, namanya upwelling, proses pergerakan air bawah yang suhunya lebih hangat, naik ke atas permukaan telaga," tutur Barokah kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barokah menambahkan upwelling tidak hanya terjadi di telaga tapi juga bisa di laut. Dalam kasus telaga Ngebel, pergerakan air dari bawah ke atas membawa material dari bawah. Kemungkinan material yang dibawah ada unsur belerang.

"Kemungkinan material di bawah ada unsur belerang. Setelah diteliti selain belerang, juga ada amoniak sisa metabolisme fauna di bawah," imbuh Barokah.

ADVERTISEMENT
Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (PKHP) Ponorogo Siti BarokahKabid Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Ponorogo Siti Barokah Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

Menurutnya, pembudidaya ikan sendiri sebenarnya sudah paham karena ini memang fenomena alam. Ditandai dengan warna air yang lebih gelap dan hijau.

"Kejadiannya pas weekend, karena pembudidaya kerjanya tidak hanya budidaya, ada yang punya warung, punya usaha lain. Jadi tidak terkontrol," paparnya.

Para pembudidaya ikan, lanjut Barokah, mengaku sudah paham dengan konsekuensi ikan mati akibat belerang ini. Upaya yang dilakukan pembudidaya seperti membuat air mancur untuk meningkatkan kadar oksigen juga upaya lain dengan tidak memberi pakan dulu hingga kondisi ikan membaik.

"Kejadian ini (matinya ikan nila) tiap tahun terjadi karena pergantian musim yang ekstrem," pungkasnya.

Sebelumnya, ribuan ikan nila yang dipelihara warga di Telaga Ngebel Ponorogo mati mendadak. Ikan-ikan peliharaannya itu mengambang di permukaan. Salah satu pemilik keramba, Hadi Santoso mengatakan kejadian ini sudah berlangsung selama 5 hingga 6 hari.

Hadi menambahkan ikan nila miliknya mati sekitar 50 hingga 60 persen. Jika dirupiahkan, Hadi mengaku rugi puluhan juta rupiah. Pasalnya, jumlah ikan yang mati mencapai ratusan kwintal.

"Satu keramba ribuan ekor ikan. Kalau ditimbang bisa ton-tonan. Ya rugi puluhan juta," imbuh Hadi.




(hil/fat)


Hide Ads