Video guru di Lamongan memberi penjelasan ke siswa sambil menggebrak meja saat para siswa bertanya mengapa mereka tidak bisa masuk data eligible Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) viral di media sosial. Pihak sekolah angkat bicara mengenai kejadian itu.
Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah membenarkan video yang viral itu terus di sekolahnya. Dia sampaikan juga klarifikasi terjadi peristiwa tersebut.
"Itu momen waktu menyampaikan ke anak-anak karena anak-anak tidak bisa mengikuti yang dari eligible. Karena semuanya harus kami sampaikan ke anak-anak secara transparan," kata Nur ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan bahwa sikap guru yang terkesan arogan memberikan penjelasan sembari menggebrak meja akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan.
"Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak MAN 1 Lamongan agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas," ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa pihak sekolah juga telah memberikan teguran kepada oknum guru itu. Dia berharap tindakan kekerasan verbal oleh oknum guru itu tidak terjadi lagi dan mengingatkan seluruh siswa agar mematuhi peraturan di lingkungan sekolah.
"Tindakan semacam itu memang tidak diperbolehkan baik di dunia pendidikan maupun di manapun," imbuhnya.
Sebelumnya, video guru di Lamongan memberi penjelasan ke siswa sambil menggebrak meja itu menjadi perbincangan warganet di media sosial. Para siswa itu bertanya mengapa mereka tidak bisa masuk data eligible Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
"Data Eligible 22 Siswa MAN 1 Lamongan Hilang, Akibatnya Siswa Tak Bisa Daftar SNBP di PTN," demikian keterangan video yang viral di media sosial seperti dilihat detikJatim.
Dalam video berdurasi 25 detik oknum guru perempuan itu terlihat memberikan penjelasan dengan nada tinggi sembari menggebrak meja di sebuah ruangan. Sementara, di ruangan itu terdengar suara siswa yang menangis.
"Jadi mengapa tidak bisa masuk itu kenapa, bu?" Kata salah satu siswa dalam video itu dengan nada memelas dan kembali dijawab dengan nada tinggi disertai gebrakan meja.
Sesuai keterangan video, peristiwa itu diduga terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan saat sejumlah siswa bertanya mengapa mereka tidak berstatus eligible dan tidak masuk dalam data sistem pendaftaran SNBP.
Peristiwa itu disebut semakin membuat puluhan siswa MAN 1 Lamongan merasa tertekan usai terancam tidak bisa mengikuti SNBP sebagai salah satu jalur pendaftaran masuk perguruan tinggi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, video oknum guru yang viral itu diambil pada 31 Januari 2025 saat siswa protes mempertanyakan data mereka tidak masuk sistem SNPB.
Menanggapi insiden ini, orang tua siswa mendatangi sekolah pada Senin (3/2) menanyakan nasib anak-anak mereka. Data menyebutkan, ada 22 siswa di MAN 1 Lamongan yang tak bisa daftar SNBP.
(dpe/iwd)