Datang ke Lamongan, BPOM Cegah Terjadinya Krisis Garam Farmasi

Datang ke Lamongan, BPOM Cegah Terjadinya Krisis Garam Farmasi

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 04 Feb 2025 23:15 WIB
Datang ke Lamongan, BPOM Cegah Terjadinya Krisis Garam Farmasi
Datang ke Lamongan, BPOM Cegah Terjadinya Krisis Garam Farmasi (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berupaya memenuhi kebutuhan garam farmasi nasional, sekitar 6 ribu ton per tahun. Salah satu caranya dengan mempercepat proses sertifikasi dua perusahaan agar dapat segera berproduksi di tanah air.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan saat ini kebutuhan garam farmasi di Indonesia mencapai 6 ribu ton per tahun, namun mayoritas masih dipenuhi melalui impor. Untuk mengatasi hal tersebut, kata Taruna, BPOM berupaya mempercepat sertifikasi dan meningkatkan pengawasan mutu bagi industri garam farmasi dalam negeri.

"Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemandirian industri farmasi serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global," kata Taruna Ikrar usai melakukan kunjungan kerja ke PT Garam Dua Musim yang berada di Kecamatan Brondong, Lamongan, Selasa (4/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan ini, menurut Taruna, merupakan bentuk komitmen BPOM dalam mendukung hilirisasi industri garam farmasi, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI. Dalam kunjungan ini, BPOM meninjau langsung proses produksi, fasilitas, dan sistem jaminan mutu yang diterapkan oleh PT Garam Dua Musim. Selain itu, BPOM juga mengadakan diskusi strategis dengan pihak manajemen perusahaan untuk mengidentifikasi kendala serta memberikan dukungan teknis dan regulasi.

"Upaya ini bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan daya saing produk farmasi nasional dalam rangka mempercepat sertifikasi garam farmasi yang dihasilkan," ujar Taruna.

ADVERTISEMENT

Momentum ini menjadi bagian penting dari sinergi antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengawal hilirisasi garam farmasi di Indonesia. Dengan percepatan produksi dan sertifikasi, Indonesia diharapkan segera mencapai kemandirian dalam penyediaan bahan baku farmasi, yang berdampak langsung pada ketahanan kesehatan nasional.

"Kami akan membantu mempercepat proses sertifikasi sehingga diharapkan kemandirian dalam penyediaan bahan baku garam farmasi akan tercukupi," imbuhnya.

Sebelum meninjau PT Garam Dua Musim, kata Taruna, pihaknya telah datang ke pabrik garam farmasi di Gresik dengan maksud yang sama. BPOM juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal perkembangan industri garam farmasi dalam negeri agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, aman, dan memenuhi standar internasional.

"Jadi maksud kedatangan kami ke PT Garam Dua Musim atau ke Lamongan ini adalah untuk mencegah terjadinya krisis garam farmasi," tandasnya.

Sementara, dari PT Garam Dua Musim yang hadir dalam kunjungan kepala BPOM ini adalah Direktur Utama PT Garam Dua Musim, Rahmanu Zilaini, Direktur PT. Garam Dua Musim Agus Ariyanto, dan komisaris PT Garam Dua Musim Moehammad Isnaini Anwar.

"Kami dari PT GDM siap untuk berkontribusi dalam menyediakan garam farmasi 1.000 ton per tahun," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads