Taman di Jalur Hijau Surabaya Terus Ditata dan Dirawat

Taman di Jalur Hijau Surabaya Terus Ditata dan Dirawat

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 03 Feb 2025 01:01 WIB
Jalur hijau Surabaya
Petugas menata tanaman di jalur hijau Jalan Mayjen Sungkono (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)
Surabaya -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya terus melakukan penataan dan perawatan taman kota hingga jalur hijau. Salah satunya adalah perbaikan jalur hijau di Jalan Mayjend Sungkono.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan penataan jalur hijau pada pedestrian dan beberapa ruas jalan tampilan kota semakin cantik, salah satunya di Jalan Mayjend Sungkono.

"Jadi, ruas jalan di Jalan Mayjend Sungkono ditinggikan karena ada proyek pengerjaan Box Culvert untuk mengatasi banjir. Oleh karena itu, kami benahi kembali jalur hijau atau taman kecil di tengah kawasan tersebut," kata Myrna, Minggu (2/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myrna menjelaskan proses penataan atau penanaman jalur hijau menggunakan tanah sedimen dari normalisasi sungai atau bozem. Karena sedimen mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

"Sedimen diletakkan terlebih dahulu sebagai dasar, lalu ditata dan dibentuk menggunakan cangkul atau alat berat. Kemudian dilakukan pelapisan dengan kompos serta tanah tanam, setelah media tanahnya siap baru dilakukan penanaman," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Karena proses atau tahapan yang cukup panjang, penataan ulang jalur hijau di kawasan Mayjen Sungkono sepanjang satu kilometer ditargetkan selesai Februari 2025.

"Memang belum terlihat bagus karena masih proses. Kami selesaikan secepatnya di Februari, karena banyak lokasi lain memang di rayon barat yang akan dibenahi," ujarnya.

Penggunaan tanah sedimen untuk tanaman diperbolehkan dan tidak beresiko merusak. Selain itu, dapat menghemat anggaran Pemkot Surabaya.

"Taman dan jalur hijau kami ada ribuan, sehingga dengan pemakaian tanah sedimen bisa menghemat anggaran untuk dialokasikan pada perawatan lainnya," katanya.

Myrna juga mengedukasi masyarakat dengan mengatakan bahwa dalam perawatan taman dan jalur hijau terkait penyiraman, pihaknya juga menggunakan air sungai. Sungai di Surabaya sendiri paling rendah sudah memenuhi Kelas IV dimana kelas tersebut dapat diperuntukkan untuk penyiraman tanaman dan memiliki unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman.

"Kami berharap masyarakat tidak langsung mengambil kesimpulan apabila menemukan hal-hal yang dipertanyakan, terutama mengenai perawatan taman dan jalur hijau di Kota Surabaya. Apa yang kami lakukan tentunya untuk menjaga tanaman itu sendiri," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads