Geramnya Pemkot Taman di Surabaya Rusak gegara Koin Jagat

Geramnya Pemkot Taman di Surabaya Rusak gegara Koin Jagat

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 17 Jan 2025 21:16 WIB
Fenomena berburu koin Jagat di Surabaya masih marak.
Sejumlah orang yang berburu koin jagat di Surabaya (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Aplikasi buatan Singapura, Koin Jagat sudah meresahkan di Surabaya karena telah merusak tanaman dan fasum. Pemkot pun sudah bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) namun belum mendapat balasan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merasa resah karena banyak tanaman dan fasum yang dirusak pemburu koin jagat. Pihaknya juga sudah melaporkan ke polisi dengan bukti CCTV atas perusakan.

"Sudah kita laporkan ke polisi, sama Satpol PP. Sudah kirim surat ke Komdigi, surat kita belum dibalas, tapi sudah ada action dari kementerian," kata Eri saat ditemui detikJatim di Jalan Jimerto, Jumat (17/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini pihaknya masih mencari siapa pelaku penyebar koin dan perusak taman serta fasum. Ia tidak ingin taman yang dibangun oleh uang negara dirusak.

"Kami cari pelaku, tapi yang ketemu dia yang mencari koin bukan penyebar. Tapi saya minta kadiskominfo melihat semuanya, apakah terbaca orang yang menyebar dan mencari. Paling tidak ini tidak terulang di Surabaya. Fasum ini uang negara, taman uang negara jangan dirusak," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Kepala Satpol PP Surabaya M Fijser menjelaskan pihaknya sudah berkirim surat permohonan pemblokiran aplikasi koin jagat. Surat itu ditujukan kepada Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Komdigi.

"Di dalamm surat ini, sehubungan dengan perburuan harta Karun digital koin jagat dan laporan terkait perusakan fasum yang meresahkan warga dan dapat membahayakan diri sendiri, bersama ini Pemkot mengajukan permohonan pemblokiran aplikasi jagat/fine family friend yang terdapat pada Google Play dan Apple Store. Jadi kita sudah kirim surat," urainya.

Di samping itu, CCTV di taman juga dibuka untuk mengetahui siapa yang meletakkan koin-koin tersebut. Kemudian, aplikasi yang dibuat oleh Singapura ketika diaplikasi di Indonesia memiliki respons yang berbeda.

"Satpol PP sudah ikut menginstal koin jagat untuk mengetahui di mana itu dihidupkan, diaktifkan. Supaya kami mendahului untuk melakukan penghalauan pencarian oleh warga," ujarnya.

Berdasarkan data yang diterima detikJatim, terdapat 6 taman yang mengalami kerusakan oleh pemburu koin jagat. Yaitu di Taman Bungkul, Lumumba, Teratai, Prestasi, Paliatif, Ekspresi, dan beberapa jalur hijau di Simpang Dukuh, serta Genteng Kali

"Kita berharap, segera diblokir lah ya, atau dievaluasi, karena ini tidak lihat tingkatan, Milenial, Z, Beta, tapi orang tua seperti saya ini juga turun mencari. Terakhir itu kan ada yang naik pohon, itu kalau ada yang meninggal, masak baru semua respons karena itu. Terus seperti di taman-taman kita, di taman Ekspresi dan lain-lain itu semua ditaruh di titik yang sama, semua orang cari, rebutan terjadi perkelahian ada potensi konflik," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads