Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai menegaskan bahwa kegiatan outing class sekolah harus mendapatkan rekomendasi dari Dindik Jatim. Kebijakan tersebut diberlakukan menyikapi kasus kecelakaan rombingan sekolah yang berulangkali terjadi beberapa waktu terakhir.
"Lewat grup (Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK) sejak kejadian sekolah di SMA 7 Mojokerto. Saya menginstruksikan untuk dievaluasi kembali bahwa kegiatan-kegiatan itu melihat momen yang tepat," terang Aries ditemui awak media di sela-sela kunjungannya menemui korban laka tunggal bus di Km 72 Tol Pandaan-Malang, Minggu (2/2/2025).
"Kami sudah buat SOP bahwa setiap siswa atau sekolah yang akan melakukan kegiatan outing, pertama harus memberitahu kepala sekolah, kedua kepala sekolah memberitahu kepada cabang dinas dan cabang memberitahu kepada kepala dinas. Saya penanggungjawab akan mengeluarkan rekomendasi jika berkas sudah memenuhi syarat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aries mencontohkan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan rekomendasi outing class atau kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas, yaitu kendaraan yang digunakan harus laik jalan dan mendapat izin dari Dinas Perhubungan setempat. Ketika ada persyaratan yang tidak terpenuhi, maka tidak akan diberikan rekomendasi untuk jalan.
"Sudah ada SOP dan itu nanti akan dievaluasi oleh dinas pendidikan dan baru saya mengeluarkan rekomendasi jika semua terpenuhi. (Ketika prosedur diabaikan) Pasti ada sanksi. Mungkin sementara waktu akan kita non job atau kita bebas tugaskan jika itu jadi tanggungjawab sekolah atau mereka nanti bisa kita pindah tugaskan," tegas Aries.
Terkait dengan kasus kecelakaan maut bus polisi yang mengangkut rombongan siswa SMAN 1 Porong di exit Tol Purwodadi Pasuruan, dikatakan Aries bahwa kepala sekolah sebelumnya telah melarang kegiatan tersebut. Namun, karena murid dan orang tua telah membuat kesepakatan, maka kegiatan outing class tetap dilaksanakan.
"Saya sudah cek ke kepala dinas, kepala sekolah dan ternyata prosesnya mereka tidak diizinkan oleh sekolah, tapi karena keinginan besar anak-anak ingin foto bersama di akhir masa study dengan kesepakatan bersama dan atas persetujuan orangtua. Saya berharap ini jadi instropeksi kita semua," kata Aries.
(abq/iwd)