Hasil Kajian Pakar Geologi Soal Tanah Gerak di Pasuruan

Hasil Kajian Pakar Geologi Soal Tanah Gerak di Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Sabtu, 01 Feb 2025 19:45 WIB
Geolog Departemen Teknik Sipil ITS, Prof Indrasurya B Mochtar.
Geolog Departemen Teknik Sipil ITS, Prof Indrasurya B Mochtar. (Foto: Istimewa)
Pasuruan -

Pakar geologi telah melakukan kajian di lokasi tanah gerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. Hasil kajian tersebut sudah muncul.

Geolog dari Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya, Prof Indrasurya B Mochtar mengatakan pergerakan tanah di sana dipicu air permukaan yang meresap ke dalam tanah.

Resapan air inilah yang menurutnya menyebabkan retakan yang semakin melebar dan membahayakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau retaknya itu tipis tapi kedalamannya itu 10 meter. Tekanannya 10 ton per meter persegi," kata Profesor Indra, Sabtu (1/1/2025).

Ia menyoroti faktor-faktor lain yang memperparah pergerakan tanah. Di antaranya kemiringan lereng yang curam dan tingginya curah hujan.

ADVERTISEMENT

"Lah itu tanah bergerak. Jadi dua lerengnya curam dan hujannya lebat. Kalau hujannya tidak lebat, tidak apa-apa," terangnya.

Sebagai upaya pencegahan, Prof Indra menyarankan agar aliran air hujan harus dibuat lancar agar tidak terjebak dan mempercepat pergerakan tanah.

"Untuk mengurangi air hujannya harus lancar, jangan sampai airnya buntu. Ngecembeng. Warga harus cepet lari ke bawah," pungkasnya.

Dia mengingatkan jika pergerakan tanah semakin luas, biaya penanggulangan akan sangat mahal. Sementara, ancaman tanah gerak tetap ada dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

"Kalau sudah retak menjadi luas, jadi untuk penanggulangan itu mahal sekali, dan jaminannya tidak lama, 5-10 tahun ada gerak lagi," ungkapnya.

Sebelumnya, sebanyak 47 rumah warga Dusun Sempu, Desa Cowek, Purwodadi, Pasuruan retak akibat tanah gerak. 16 di antaranya rusak parah.

Fenomena tanah gerak ini mulai dirasakan warga sejak Selasa (28/1) dan masih terus berlanjut hingga Kamis (30/1) pagi.

Pada Rabu (29/1), sebanyak 176 jiwa diungsikan dari rumah masing-masing yang mengalami keretakan ke SDN Cowek 2 untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.




(dpe/fat)


Hide Ads