Pelajar yang Hendak Bunuh Diri di Gresik Dapat Pendampingan dari Polisi

Pelajar yang Hendak Bunuh Diri di Gresik Dapat Pendampingan dari Polisi

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 28 Jan 2025 17:50 WIB
Tired woman lying on laptop, desperate of overwork, exhausted night shift
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion)
Gresik -

Polres Gresik mendatangi rumah AP, remaja 17 tahun yang hendak bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api yang. Selain memberikan dukungan, kedatangan Polres Gresik itu untuk memberikan pendampingan psikologi terhadap korban.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian Polres Gresik terhadap peristiwa tersebut. Apalagi, pengakuan percobaan bunuh diri disebabkan karena adanya aksi bullying di sekolah.

"Bahwa memang sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga adik-adik kita untuk belajar yang aman, nyaman dan tenang. Terutama di lingkungan sekolah," kata Rovan kepada detikJatim, Selasa (28//1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rovan menjelaskan dalam kunjungan tersebut, Polres Gresik memberikan dukungan psikologis dan bingkisan sebagai bentuk kepedulian dari Polres Gresik.

Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pihak diantaranya Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hendrik Hadiwoso, perwakilan dari Dinas KBPPPA UPT Kabupaten Gresik Lilik Fauzia, Kepala Sekolah SMA 45 Jatirembe Ahmad syaroni, dan Torikhul Azis (Guru SMA 45 Jatirembe).

ADVERTISEMENT

Mereka bersama-sama memberikan motivasi agar AP dapat bangkit dari tekanan yang dialaminya. Dalam kesempatan tersebut, Rovan menekankan pentingnya membuka diri dan mencari bantuan ketika menghadapi masalah.

"Jangan mudah putus asa. Masalah yang ada bukan untuk dipendam sendiri. Kami ada di sini untuk mendukung dan membantu," ujarnya.

Hal senada disampaikan Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik Ipda Hendrik Hadiwoso yang menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan pendampingan kapan pun diperlukan.

"Jangan pernah merasa sendiri. Ada kami dan banyak orang lain yang peduli," tegasnya.

Lilik Fauzia dari Dinas KBPPPA menambahkan bahwa lembaganya selalu terbuka untuk memberikan konseling kepada AP dan keluarga. Ia juga menegaskan pentingnya peran sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung mental siswa.

Ahmad Syaroni, Kepala Sekolah SMA 45 Jatirembe, berterima kasih atas perhatian dari Polres Gresik dan Dinas KBPPPA. Ia berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendampingan di sekolah guna mencegah kasus serupa di masa depan.

"Kami akan terus mendampingi Putri agar ia dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik," katanya.

Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung kesehatan mental generasi muda. Harapan bersama adalah agar AP dapat kembali menjalani hidup dengan optimisme, serta menjadi inspirasi bahwa setiap masalah dapat diselesaikan dengan dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads