Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
AP remaja 17 tahun warga Asal Benjeng, Gresik nekat mencoba bunuh diri dengan menghadang Kereta Api yang sedang melaju. Pelajar yang duduk di bangku kelas 3 SMA itu mengaku nekat hendak mengakhiri hidup karena dijauhi teman-teman kelasnya dan pernah dipukuli.
Ditemui detikJatim di rumahnya, AP menceritakan bagaimana dirinya nekat bunuh diri. Didampingi ibu dan kakak laki-lakinya, AP mengatakan dia kerap menjadi perbincangan teman-teman sekolahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya itu sering di rasani (gosip) teman-teman sejak beberapa hari yang lalu. Saya nggak tau perkaranya, mungkin saya berteman dengan orang yang tidak disukai mereka," kata AP kepada detikJatim, Kamis (23/1/2024).
AP menambahkan hal yang paling membuatnya terpukul adalah saat teman-teman yang menjauhi itu membersihkan bekas AP melakukan salat. Ia merasa bahwa teman-temannya menganggap dirinya kotor hingga tempat bekas salatnya dibersihkan.
"Pernah itu bekas saya salat mereka bersihkan pas saya pergi. Saya merasa itu seperti mereka najis melihat saya," katanya.
Mengalami itu membuat AP teringat masa lalunya. Ia pernah mengalami aksi perundungan yang dilakukan teman sekolahnya saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
"Atas peristiwa itu jadi teringat pas kelas 11. Dulu pernah saya dipukuli dan dijambak. Maka dari itu saya (terpikir) nggak ingin hidup lagi," lanjutnya.
![]() |
AP pun pergi meminta antar gurunya ke Pasar Duduksampeyan. Ia mengaku kepada gurunya hendak pergi membeli jajan di pasar itu.
"Saya minta antar guru untuk ke Duduksampeyan untuk beli jajan. Terus saya titipkan HP dan pergi meninggalkan guru yang mengantar saya," katanya.
AP berjalan melewati gang kecil yang bersebelahan dengan perlintasan KA. Di sana ia duduk seorang diri di sebuah bangku kayu yang berjarak 50 meter dari pintu palang kereta api.
"Pas saya duduk itu, ada suara bel kereta api. Akhirnya kepikiran menabrakkan diri ke kereta itu. Akhirnya saya berjalan ke arah rel kereta api dan saya hadang," tuturnya.
Kecepatan kereta api yang tidak terlalu cepat karena baru berjalan dari stasiun itu membuat kereta bisa melakukan pengereman. Jarak antara AP dengan kereta berhenti hanya sekitar 3 meter.
"Pas saya hadang itu kereta mengerem. Berhentinya jaraknya dengan saya itu kira-kira 3 meter. Saya sempat bilang terus pak jalan terus tabrak saya," tuturnya.
Tahu ada remaja yang mau bunuh diri, masinis kereta api komuter Jurusan Surabaya-Cepu itu turun dan mengajak remaja itu untuk pergi dari rel. Tak berselang lama, petugas penjaga palang pintu dan security stasiun datang dan menenangkan AP agar tidak bunuh diri.
"Kemudian saya diajak ke pos dan diantar balik ke sekolahan dan dijemput ibu dan kakak saya," tutupnya.
(dpe/iwd)