AKBP Andin Wisnu Sudibyo mungkin adalah satu-satunya Kapolres Ponorogo yang punya keahlian membuat kopi layaknya barista. Karena di dalam ruangan kerjanya, terdapat mesin kopi lengkap dengan peralatannya.
Tiap kali ada tamu yang datang, Andin tak segan selalu menawari untuk dibikinkan kopi olehnya. Tangan Andin begitu terampil meracik kopi arabika.
"Ini kopi mahal, karena yang bikin Kapolres," ujar Andin sambil tersenyum saat ditemui wartawan, Selasa (28/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andin pun menjelaskan bagaimana dia tertarik dengan dunia kopi. Menurutnya, dia yang tidak suka kopi akhirnya jatuh cinta dengan kopi karena ada seniornya yang mengajari cara meracik kopi.
![]() |
"Saya awalnya nggak suka kopi, sejak dinas di mabes, sering main ke tempat senior. Sering dibuatin, akhirnya belajar buat kopi," imbuh Andin.
Kopi buatan Andin pun tampak menggoda, karena tampilannya pun apik layaknya hasil barista. Kopi latte tanpa gula dan hanya dicampur susu full cream.
"Saya paling suka kopi latte, nggak pakai gula. Saya sudah jago bikin bentuk mata burung," ujar Andin.
Sembari menikmati kopinya, Andin pun menceritakan awal karirnya menjadi polisi. Lulus Akpol tahun 2005, kemudian dinas pada tahun 2006 dan ditempatkan di Polda Bangka Belitung.
Di tahun 2006, Andin sudah menjadi Kapolsek Dendang di Belitung Timur. Tahun 2009 pindah menjadi Kapolsek Mendobarat. Sempat juga menjabat di Polsek Tobowali, Bangka Selatan selama 3 minggu.
"Tahun 2010 hingga 2012, PTIK 2 tahun. Tahun 2012 kemudian penempatan di Kaltim selama 8 bulan," papar Andin.
Alumni Magister Hukum Universitas Brawijaya ini menambahkan dia juga sempat menjabat sebagai Kasat Reskrim di Tarakan dan Kartanegara di tahun 2013. Pindah menjadi Kapolsek Tenggarong Sebrang. Juga menjadi Kabag Ops di Polres Kukar dari 2013 hingga 2019.
"2019 hingga 2021 saya menjabat menjadi Wakapolres Berau. 2021 di Polda jadi Kanit Cyber. Terus pindah Kanit Tipidter biro paminal 2022 hingga 2024," jelas Andin.
Suami dari Hariyati Amalia ini menambahkan selama bertugas di Kalimantan Timur. Dia mengaku seringkali dihadapkan dengan permasalahan antar ormas. Terutama yang berkaitan dengan wilayah tambang batu bara.
"Seringkali kita pengamanan, bisa sampai satu minggu di lokasi yang sama," kenang Andin.
Pria asal Nganjuk itu menambahkan seringkali ketegangan antar ormas biasanya ada yang membawa parang. Namun, pihaknya selalu waspada. Serta mengajak para tetua adat maupun tetua ormas agar tak terjadi tawuran atau bentrok yang bisa mengakibatkan korban.
"Kalau di daerah rawan, biasanya kita pendekatan ke tetuanya dulu untuk pengamanan. Baik tetua adat atau tetua ormas," kata Andin.
Pria kelahiran 1984 itu pun senang akhirnya bisa bertugas di Bumi Reog Ponorogo sebagai Kapolres. Dia pun tak lupa ingin mencicipi kuliner khas Ponorogo.
"Saya ingin makan nasi tiwul, ikan asin sama sayur lodeh, kayaknya enak ya di Ponorogo," pungkas Andin.
(abq/iwd)