Sebuah kapal nelayan tenggelam di perairan Pulau Bawean, tepatnya, di Dusun Bangsal, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Kapal tersebut tenggelam usai diterjang angin kencang hingga tersapu ombak besar.
Akibat dari kecelakaan tersebut, dua nelayan dilaporkan hilang tenggelam. Satu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kasat Polairud Gresik Iptu Arifin mengatakan tenggelamnya kapal nelayan itu, terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Dari hasil pemeriksaan dan informasi dari masyarakat, kejadian itu terjadi di perairan Bawean sekitar 3 mil dari bibir pantai desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perahu nelayan itu membawa 4 ABK termasuk nahkoda. Dua selamat, dua tenggelam, satu sudah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Arifin, Senin (27/1/2024).
Arifin menjelaskan peristiwa itu berawal saat perahu nelayan itu berangkat sekitar pukul 03.30 WIB. Sukandi (63), nahkoda sekaligus pemilik kapal berangkat bersama 3 ABK lainnya dari dusun Bangsal, Dekatagung, Sangkapura, Bawean Gresik untuk mencari ikan di laut.
"Saat tiba di tempat mencari ikan, kurang lebih 3 mil, nakhoda memerintahkan ketiga ABK untuk menebar jaring," jelasnya.
Setelah berhasil menangkap ikan, Sukandi kembali memerintahkan ABK untuk menebar jaring yang kedua kalinya. Namun, pada saat menebarkan jaring yang kedua, sekitar pukul 06.30 WIB, anging kencang dan ombak besar menerjang.
"Dari keterangan awak kapal yang selamat, saat itu ada angin kencang dan ombak besar mengakibatkan kapal kemasukan air dari samping. Terlebih, kapal masih dalam terikat sama jaring membuat kapal tenggelam," jelasnya.
Akibat dari kejadian tersebut, dua nelayan selamat dan dua orang hilang. Setelah dilakukan pencarian, satu nelayan berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Untuk nakhoda yang bernama Sukandi belum ditemukan. Satu nelayan atas nama Sudariono (57) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Akibat peristiwa itu, Lanjut Arifin, satu perahu beserta alat tangkap ikannya hilang dan rusak. Ditaksir, kerugian akibat kecelakaan tersebut sekitar Rp 200 juta.
"Penyebab terjadinya perahu tenggelam, karena angin kencang dan ombak besar. Sehingga mengakibatkan air masuk dari lambung kapal," pungkasnya.
(dpe/iwd)