Abu Vulkanik Ditemukan di Mars, Tanda Ada Kehidupan?

Kabar Edu

Abu Vulkanik Ditemukan di Mars, Tanda Ada Kehidupan?

Cicin Yulianti - detikJatim
Minggu, 26 Jan 2025 21:11 WIB
Jelajah Planet Mars
Ilustrasi mars/Foto: Ilustrasi: Suteja Angkasa
Surabaya -

Penelitian terbaru mengungkapkan adanya abu vulkanik di Mars. Hal ini diyakini sebagai bukti adanya letusan gunung berapi di masa lampau.

Dikutip dari detikEdu, temuan ini berdasarkan pengamatan puing bebatuan yang terlihat melalui satelit yang mengorbit planet merah tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa bebatuan ini terbentuk dari abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi.

"Kemungkinan besar puing-puing itu berasal dari gunung berapi yang sangat eksplosif yang melontarkan abu tinggi ke atmosfer dan menempuh jarak yang sangat jauh sebelum mencapai lokasi ini," kata Emma Harris, salah satu peneliti dari Museum Sejarah Alam di London, dikutip dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, peneliti masih berusaha mengungkap asal-usul bebatuan gelap tersebut. Jika bebatuan ini menutupi batuan mineral di bawahnya, hal tersebut bisa menjadi petunjuk adanya tanda-tanda kehidupan di Mars.

Dalam upaya menelusuri asal-usul bebatuan ini, peneliti memanfaatkan satelit Context Camera yang terpasang pada Mars Reconnaissance Orbiter. Satelit ini telah memetakan wilayah seluas 50.000 km di Mars sejak 2006 untuk mencari bukti adanya sumber air.

ADVERTISEMENT

"Penjelasan yang mungkin untuk lokasi bebatuan ini adalah bahwa naiknya air tanah dari dalam kerak bumi pernah mengisi dasar kawah tumbukan ini," ujar Harris.

Ia menambahkan, abu yang jatuh di wilayah tersebut menjadi lebih lengket dan padat. Sementara itu, sisa abu yang jatuh di wilayah sekitar kemungkinan tertiup angin dan tidak terawetkan.

Penelusuran ini dikenal dengan misi Oxia Planum. Ke depan, misi serupa akan dilakukan dengan rover ExoMars Rosalind Franklin yang dijadwalkan mendarat pada 2028.

NASA sebelumnya ikut terlibat dalam misi ini pada 2024. Namun, karena masalah anggaran, NASA akhirnya mundur dari proyek rover tersebut.

Rover tersebut nantinya akan mengebor permukaan Mars hingga kedalaman dua meter dan mengumpulkan batuan untuk dianalisis di laboratorium.

Misi ini bertujuan untuk menyelesaikan analisis terhadap batuan purba guna mencari tanda-tanda kehidupan. Meskipun kehidupan pernah ada di Mars, Harris mengungkapkan bahwa hal tersebut kemungkinan terjadi jauh di masa lalu.

"Jika kehidupan pernah ada di Mars, itu pasti sudah sangat lama karena planet ini gersang dan cukup tidak aktif selama tiga miliar tahun terakhir. Jadi kami ingin mengamati bebatuan sebelum periode ini untuk melihat apakah ada jejak air atau kehidupan mikroba," tuturnya.

Berita ini sudah tayang di detikEdu, baca berita selengkapnya di sini!




(abq/hil)


Hide Ads