Memasuki libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek, Satlantas Polres Batu bersama Dishub Kota Batu memperketat pengawasan bus pariwisata. Inspeksi mendadak (Sidak) dengan melakukan ramp check secara acak pada bus-bus di tempat wisata, makin masif digelar.
Dari yang sebelumnya sidak dilakukan dua kali dalam satu minggu, khusus pada libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek, akan dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut. Sidak itu dimulai sejak Sabtu (25/1/2025) sampai dengan Selasa (28/1/2025) mendatang.
"Nanti ada tambahan (sidak ramp check) di hari Senin, Selasa atau Rabu. Untuk kepastian hari Selasa atau Rabu masih dikomunikasikan dengan pihak terkait," terang Kasat Lantas Polres Batu AKP Kevin Ibrahim saat dihubungi detikJatim, Minggu (26/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Totalnya, setiap hari akan ada 25 petugas gabungan yang terbagi menjadi dua tim untuk diterjunkan melakukan ramp check. Sidak ini dilakukan di tempat-tempat wisata secara acak. Sebab, obyek-obyek wisata di Kota Batu menjadi jujukan rombongan wisatawan.
Kevin mengatakan, pada Sabtu (25/1), petugas gabungan melakukan sidak ramp check bus pariwisata di Museum Angkut. Dari 17 bus yang diperiksa, ada enam bus dinyatakan laik jalan dan 8 bus laik jalan dengan catatan beberapa hal yang harus dibenahi.
"Beberapa catatan itu meliputi jumlah kursi penumpang yang tidak sesuai atau melebihi kapasitas kendaraan, pintu darurat terhalang tempat duduk penumpang hingga sabuk keselamatan penumpang tidak ada," kata Kevin.
Sedangkan tiga bus dinyatakan tidak laik jalan karena berbagai penyebab, yakni masa berlaku uji berkala kendaraan habis, tidak memiliki izin trayek hingga tidak membawa kelengkapan surat kendaraan. Sebagai sanksi sekaligus efek jera, polisi memberikan sanksi tilang ke tiga bus itu.
Ke depan, petugas akan memfasilitasi pemanggilan montir bagi bus pariwisata yang benar-benar tidak laik jalan seperti adanya gangguan kerusakan pada mesin dan rem. Namun, untuk pembayarannya tetap akan dibebankan terhadap Perusahaan Otobus (PO).
Kebijakan ini supaya untuk meminimalisasi terulangnya kejadian kecelakaan bus yang berapa waktu lalu menabrak sejumlah kendaraan hingga mengakibatkan 4 orang meninggal dan 10 orang luka-luka.
"Kalau sudah dipanggil montir tapi tetap busnya tidak laik jalan, maka PO bus akan kami minta menyediakan bus pengganti, ini kami lakukan karena mengingat pentingnya keamanan dalam berlalulintas, kami ingin wisatawan dan pengendara jalan lainnya benar-benar aman dan nyaman, tidak khawatir di jalan," katanya.
(hil/fat)