270 KK di Dusun Mojopencol Bojonegoro Terisolir Akibat Banjir Bengawan Solo

270 KK di Dusun Mojopencol Bojonegoro Terisolir Akibat Banjir Bengawan Solo

- detikJatim
Kamis, 23 Jan 2025 18:11 WIB
Banjir di Bojonegoro
Warga Dusun Mojopencol menggunakan perahu saat dusunnya dilanda banjir (Foto: Ainur Rofiq)
Bojonegoro - Banjir luapan air Bengawan Solo membuat warga Dusun Mojopencol, Desa Kalisari, Boureno, Bojonegoro, terisolir. Warga sudah terisolir selama dua hari.

Kepala Desa Kalisari Chotibul Umam mengatakan ada 270 kepala keluarga di Dusun Mojopencol yang tak bisa beraktivitas karena semua akses jalan tergenang air. Lokasi dusun itu sendiri berada di utara bengawan Solo.

"Ada 270 KK, lokasi dusun berada di utara Bengawan Solo. Sudah dua hari ini," ucap Umam kepada detikJatim, Kamis (23/1/2025).

Dituturkan Umam, warga yang terdampak banjir hingga saat ini masih memilih bertahan dengan pasokan makanan yang masih dimiliki masing masing keluarga.

"Iya dengan pasokan makanan yang masih dipunyai. Tapi warga ini yang disedihkan tanaman padi mereka. Karena bagi warga yang tidak mampu, hasil panen ini yang diharapkan, bagi yang punya lahan banyak, modal yang kemarin untuk tanam juga besar. Sekarang sawah Kebanjiran," tutur Umam.

Bagi warga Kalisari, untuk yang nekat beraktivitas harus memutar naik perahu kayu atau menerabas genangan air banjir dengan risiko motor mogok di tengah jalan. Rata rata genangan air banjir di dusun Mojopencol memcapai 1 meter lebih untuk di jalan, sedangkan rumah warga sekitar 50 hingga 70 cm.

"Kalau di jalan satu meter lebih genangannya. Kalau rumah nggak sampai segitu. Karena sudah banyak yang ditinggikan," imbuh Umam.

Ahmad, salah satu warga Kalisari menuturkan Desa Kalisari memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Jika mau beraktivitas saat banjir, warga harus menggunakan perahu.

"Kalau mau ke mana ke Mojopencol bisa naik perahu itu, bayar Rp 5.000 atau 10 ribu, nanti mutar lewat bengawan," kata Ahmad.

Sementara itu, BPBD Bojonegoro terus melakukan pendataan para korban banjir dan melakukan asesmen terkait dampak yang dialami oleh warga.

"Masih asesmen saat ini ya," tutur Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Ainy.


(Ainur Rofiq/iwd)


Hide Ads