.webp)
Wilayah Kecamatan Boureno, Bojonegoro masih terendam banjir akibat meluapnya Bengawan Solo. Tiga desa terdampak, yakni Desa Tanggungan, Lebaksari, dan sebagian Desa Kalisari.
Kondisi paling parah terjadi di Desa Tanggungan, di mana genangan air mengakibatkan aktivitas warga terganggu.
Genangan air paling parah terjadi di seluruh jalan lingkungan Desa Tanggungan dengan ketinggian rata-rata 50 hingga 70 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekolah dasar, musala, halaman masjid, dan jalan-jalan sudah banjir. Mungkin hari ini puncaknya, dan banjir sudah terjadi sejak kemarin," tutur Kepala Desa Tanggungan, Abdul Ghofur, kepada detikJatim, Kamis (23/1/2025).
Selain fasilitas umum, beberapa rumah warga juga terdampak banjir. Untuk sekolah yang kebanjiran, semua murid diliburkan.
"Ada beberapa rumah warga yang kebanjiran. Desa Tanggungan paling parah kalau banjir," imbuh Kades Ghofur.
Sementara itu, untuk persawahan warga di Desa Tanggungan dan sekitarnya, sudah ada ratusan hektare yang terendam banjir.
"Ini tanaman sudah 50 hingga 70 hari. Ini kalau nggak segera surut ya gagal (panen) nanti," tutur seorang petani, Nardi.
Warga yang khawatir sawahnya kebanjiran, terpaksa bergotong royong menutup semua saluran air irigasi agar tidak membuat genangan air semakin tinggi.
Hingga pagi ini, Bengawan Solo di Bojonegoro masih berstatus siaga merah dengan tinggi muka air mencapai 14,06 pilschal.
(irb/hil)
