PT KAI Daop 8 Surabaya akan memberlakukan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025 per 1 Februari 2025 mendatang. Beberapa perjalanan KA waktu tempuhnya menjadi semakin cepat jika dibanding tahun 2023.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadikan waktu tempuh perjalanan kereta api ini jadi lebih cepat.
Seperti karena beroperasinya jalur ganda atau double track, serta peningkatan prasarana berupa penggantian rel dan penerapan bantalan sintetis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada Gapeka 2025 ini, KAI melakukan penyesuaian kecepatan operasional kereta api pada lintas, sistem manajemen perjalanan kereta api yang lebih modern, serta mengedepankan ramah lingkungan," ujar Luqman, Sabtu (18/1/2025).
Adapun 20 Kereta api di wilayah Daop 8 Surabaya yang mengalami percepatan waktu tempuh pada Gapeka 2025 antara lain:
β’ Keberangkatan Stasiun Surabaya Pasar Turi
1. KA Harina relasi Surabaya Pasar Turi-Bandung, lebih cepat 50 menit, dari 11 jam 20 menit menjadi 10 jam 30 menit
2. KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, lebih cepat 20 menit, dari 8 jam 5 menit menjadi 7 jam 45 menit
3. KA Mutiara Timur relasi Surabaya Pasar Turi-Ketapang, lebih cepat 20 menit, dari 6 jam 50 menit menjadi 6 jam 30 menit
4. KA Sembrani relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, lebih cepat 15 menit, dari 8 jam 45 menit menjadi 8 jam 30 menit
5. KA Dharmawangsa Ekspres relasi Surabaya Pasar Turi-Pasarsenen, lebih cepat 11 menit, dari 10 jam 31 menit menjadi 10 jam 20 menit
6. KA Ambarawa Ekspres relasi Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol, lebih cepat 4 menit, dari 4 jam 25 menit menjadi 4 jam 21 menit
β’ Keberangkatan Stasiun Surabaya Gubeng
1. KA Gayabaru Malam Selatan relasi Surabaya Gubeng-Pasarsenen, lebih cepat 50 menit, dari 13 jam 23 menit menjadi 12 jam 33 menit
2. KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng-Ketapang, lebih cepat 20 menit, dari 7 jam 10 menit menjadi 6 jam 50 menit
3. KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir, lebih cepat 8 menit, dari 10 jam 35 menit menjadi 10 jam 27 menit
4. KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung, lebih cepat 6 menit, dari 9 jam 53 menit menjadi 9 jam 47 menit
5. KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng-Malang, lebih cepat 6 menit, dari 2 jam 2 menit menjadi 1 jam 56 menit
6. KA Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta, lebih cepat 5 menit, dari 4 jam 10 menit menjadi 4 jam 5 menit
β’ Keberangkatan Stasiun Malang
1. KA Jayabaya relasi Malang-Pasarsenen, lebih cepat 55 menit, dari 13 jam 8 menit menjadi 12 jam 13 menit
2. KA Majapahit relasi Malang-Pasarsenen, lebih cepat 55 menit, dari 13 jam 52 menit menjadi 12 jam 57 menit
3. KA Brawijaya relasi Malang-Gambir, lebih cepat 49 menit, dari 12 jam 59 menit menjadi 12 jam 10 menit
4. KA Malabar relasi Malang-Bandung, lebih cepat 21 menit, dari 13 jam 16 menit menjadi 12 jam 55 menit
5. KA Malioboro Ekspres relasi Malang-Purwokerto, lebih cepat 15 menit, dari 8 jam 50 menit menjadi 8 jam 35 menit
6. KA Gajayana relasi Malang-Gambir, lebih cepat 5 menit, dari 12 jam 15 menit menjadi 12 jam 10 menit
7. KA Matarmaja relasi Malang-Pasarsenen, lebih cepat 3 menit, dari 15 jam 32 menit menjadi 15 jam 29 menit
8. KA Arjuno Ekspres relasi Malang-Surabaya Gubeng, lebih cepat 3 menit, dari 2 jam 2 menit menjadi 1 jam 59 menit
Luqman menambahkan beroperasinya jalur ganda atau double track pada lintas Sepanjang-Mojokerto juga turut mempengaruhi beberapa perjalanan KA.
"Double track Sepanjang-Mojokerto juga menjadi andil bagian dari lebih singkatnya waktu tempuh perjalanan KA," tambahnya.
Berikut peningkatan kecepatan lintas wilayah operasional Daop 8 Surabaya akibat double track:
1. Lintas Surabaya Pasar Turi-Lamongan, dari 105 km/jam menjadi 110 km/jam
2. Lintas Lamongan-Tobo, dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam
3. Lintas Cepu-Lamongan, dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam
4. Lintas Wonokromo-Surabaya Gubeng, dari 95 km/jam menjadi 120 km/jam.
(abq/fat)