.webp)
Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Caruban mengalami peningkatan di bulan awal tahun 2025. Jumlah pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik Pemkab Madiun itu sudah mencapai 46 orang.
"Di awal tahun 2025 ini, jumlah pasien yang dirawat akibat DBD sudah mencapai 46 orang. Jumlah ini hampir setengahnya dibandingkan dengan kasus DBD yang dirawat RSUD Caruban pada tahun 2024," ujar Kasi Pelayanan Medik RSUD Caruban dr. Didik Indrawanto saat dikonfirmasi wartawan Jumat (17/1/2025).
Kasus DBD pada tahun 2024, kata Didik, yakni 99 dalam setahun mulai Januari hingga Desember. Peningkatan kasus DBD, lanjut Didik, seiring cuaca ekstrim saat ini yang hujan dengan curah tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus DBD yang dirawat RSUD Caruban pada tahun 2024 kami merawat sekitar 99 orang. Kenaikan tinggi pasien DBD yang dirawat di RSUD Caruban biasanya terjadi saat musim penghujan. Terlebih saat musim penghujan menjadi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegepty pembawa virus DBD," terang Didik.
Dijelaskan oleh Didik, dari 46 kasus DBD saat ini, sebanyak 12 pasien masih masa perawatan di rumah sakit. Sementara sisanya sudah dipulangkan lantaran dinyatakan sembuh pasien dari Caruban, Ngawi hingga Bojonegoro.
"Untuk asal usul pasien yang dirawat, mayoritas dari Kecamatan Mejayan dan Pilangkenceng. Sementara pasien dari luar daerah seperti Ngawi dan Bojonegoro," ungkap Didik, jelas Didik.
Didik menambahkan, untuk mengatasi lonjakan pasien DBD, pihak RSUD Caruban menyediakan sarana prasarana kesehatan diantaranya ketersediaan tempat tidur. Selain kesiapan sarana prasarana juga perawatan hingga obat-obatan.
"Untuk ketersediaan tempat tidur, RSUD Caruban sudah menyiapkan 45 buah dengan perincian 20 untuk ruang anak dan 20 untuk pasien dewasa. Sementara lima bed untuk pasien yang dirawat di ruang PICU (Pediatruc Intensive Care Unit)," tandas Didik.
(abq/iwd)
