6 Taman di Surabaya Rusak Akibat Ulah Pemburu Koin Jagat

6 Taman di Surabaya Rusak Akibat Ulah Pemburu Koin Jagat

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 17 Jan 2025 16:10 WIB
Kerusakan yang terjadi di 6 taman Surabaya.
Para pemburu Koin Jagat di taman yang ada di Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Permainan berburu Koin Jagat di Surabaya semakin meresahkan. Meski sudah diperingatkan agar para pemain tidak merusak fasilitas umum, mereka tetap saja menginjak-injak tanaman dan merusak fasilitas lainnya.

Tercatat sebanyak 6 taman di Surabaya yang rusak akibat para pemburu Koin Jagat. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan itu, ada 6 taman hang telah dirusak oleh pemburu koin jagat.

Kini pihaknya tengah memburu siapa saja yang telah merusak fasum dan tanaman melalui CCTV serta menghitung kerugian atas kerusakan itu untuk kemudian dilaporkan ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Taman Prestasi salah satunya, saya nggak ingat (di mana saja taman yang dirusak). Itu taman dibangun soro-soro (Susah-susah) dikasih Susur Kalimas, dikasih tanduran apiK-apik, diorat-arit (Memorakporandakan)," kata Eri saat ditemui detikJatim di depan Masjid Muhajirin, Jumat (17/1/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Dedik Irianto menyampaikan respons terkait Koin Jagat yang disembunyikan di sekitar taman. Menurutnya, cara para pemburu koin melakukan pencarian itu justru lebih ke vandalisme alias perusakan taman.

ADVERTISEMENT
Kerusakan yang terjadi di 6 taman Surabaya.Kerusakan yang terjadi di sejumlah taman Surabaya ulah para Pemburu Koin Jagat (Foto: Istimewa)

"Ada 6 taman, yaitu di Taman Bungkul, Lumumba, Teratai, Prestasi, Paliatif, dan Ekspresi. Dan beberapa jalur hijau di Simpang Dukuh dan Genteng Kali," ujar Dedik.

Dia mengatakan untuk setiap titik Koin Jagat yang memburu bisa mencapai puluhan orang. Saking semangatnya mereka mencari koin sampai menginjak-injak tanaman bahkan merusak paving taman.

"Ada yang penasaran dikira ada di bawah tanah, digali, buka paving, dan merusak taman, properti lampion naga itu juga sampai rusak. Itu yang kami tidak setuju," ujarnya.

Dedik pun menegaskan bahwa DLH ingin menjaga properti yang di taman-taman yang ada di Surabaya. Baik di taman aktif maupun pasif, termasuk dekorasi hiasan kota.

"Secara umum kerusakan memang tidak separah itu. Tapi tanaman yang diinjak-injak harus pemulihan. Paving dicongkel, tanaman dicabut, lampion naga di Kalimas sobek," katanya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads