Pemerintah Evaluasi MBG Cegah Kasus SDN Sukoharjo Terulang

Pemerintah Evaluasi MBG Cegah Kasus SDN Sukoharjo Terulang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 17 Jan 2025 14:45 WIB
Wamen PPPA Veronica Tan tinjau pembagian MBG di Malang
Makan bergizi gratis di Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Pemerintah terus mengevaluasi program makanan bergizi gratis (MBG) untuk mencegah kasus di SDN Dukuh 3 Sukoharjo, Jawa Tengah, terulang. Sebab, MBG menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi emas 2045.

Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno mengatakan, Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam penyiapan makan bergizi gratis (MBG) telah dijalankan sebelumnya.

"Kepala BGN (Badan Gizi Nasional) sudah memberikan keterangan bahwa di sana SOP sudah dijalankan," ujar Noudhy menjawab pertanyaan wartawan di Kelompok Bermain Angkasa Rajawali di Kompleks Kartanegara Lanud Abd Saleh, Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (17/12024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tak terulang, kata Noudhy, pada semua titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), bakal dilakukan analisis sampel makanan.

Tujuannya, jika terjadi kasus seperti di SDN Dukuh 3 Sukoharjo, dapat diketahui penyebabnya.

ADVERTISEMENT

"Semua di titik SPPG akan ada analisis sampel supaya tahu kalau ada kasus-kasus serupa biar tahu penyebabnya," ungkapnya.

"Hal itu juga menjadi acuan untuk ke depannya supaya tidak terjadi lagi kasus yang sama," sambungnya.

Noudhy menyebut, selama peninjauan ke SPPG Lanud Abdulrachman Saleh bersama Wamen PPA Veronica Tan, pihaknya melihat bagaimana kebersihan menjadi hal utama dalam proses penyiapan makanan.

"Tadi kami lihat SPPG di Malang ini lajurnya sangat bersih dan efektif, jadi mudah-mudahan kita doakan dan dukung semuanya lancar dan tidak ada tantangan berat jadi semua anak-anak bisa menerima makanan bergizi dengan baik," sebutnya.

Noudhy juga menambahkan, program MBG terus dilakukan secara bertahap hingga nantinya menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di tahun 2029

Sesuai agenda Badan Gizi Nasional (BGN) program MBG di mulai pada 6 Januari 2025 yang menyebar di 26 provinsi.

"Per 15 Januari 2025 sudah mencapai 31 provinsi. Titiknya juga terus diperluas termasuk targetnya di akhir 2025 ada 15 juta penerima manfaat. Target besarnya Pak Prabowo di tahun 2029 sudah 82,9 juta penerima manfaat," imbuhnya.

Menurut Noudhy, evaluasi dilakukan secara terus menerus dikarenakan MBG merupakan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto.

Selama dua pekan pelaksanaan MBG, lanjut Noudhy, Badan Gizi Nasional terus meningkatkan kualitas pada semua titik SPPG. Termasuk tugas Kepala SPPG melihat sekolah dengan jarak maksimal 30 menit untuk menjaga kualitas makanan.

"Evaluasi yang kami lakukan terus-menerus, diperbaiki. MBG ini adalah program signature (unggulan) dari Presiden. Masuk program hasil terbaik cepat Pak Presiden. Jadi komitmennya akan terus dilanjutkan, apa yang perlu dievaluasi akan kami evaluasi," bebernya.

"Dan BGN dari dua minggu pelaksanaan terus meningkatkan kualitas pada tiap titik SPPG yang tersedia di daerah-daerah. Kepala SPPG yang bertugas melihat sekolah-sekolah di sekitaran titik SPPG dengan maksimal jarak antar 30 menit," pungkasnya.

Seperti dilansir detikJateng, menu MBG di SDN Dukuh 3 adalah nasi, ayam goreng tepung, cah wortel, tahu, dan susu. Selesai dimakan, sejumlah siswa mengeluhkan pusing, mual, hingga muntah-muntah




(mua/hil)


Hide Ads