Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menyampaikan permintaan maaf kepada para korban ledakan di rumah Aipda Maryudi. Pihaknya berkomitmen bakal membantu apa pun kebutuhan keluarga korban.
Siang tadi, Ihram menemui langsung M Khodi di lokasi ledakan, Dusun/Desa Sumolawang, Puri, Mojokerto. Istri Khodi, Luluk Sudarwati (40) dan putranya, M Alkausar Kaffabihi alias Kaffa (2) tewas dalam ledakan 2 hari lalu. Ibu dan anak itu tewas karena asfiksia atau kekurangan oksigen akibat tertimpa retuntuhan bangunan.
Dalam perjumpaan tersebut, hadir pula 9 pemilik rumah yang rusak ringan dan sedang imbas ledakan di rumah Aipda Maryudi. Ihram mengajak semua yang hadir untuk mendoakan arwah Luluk dan Kaffa. Ia berharap kedua korban diampuni dosa-dosanya dan diterima di sisi Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada keluarga yang mendapatkan cobaan, saya atas nama Polres Mojokerto dan atas nama pribadi menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan. Kami membuka diri apabila ada yang bisa kami lakukan," ujarnya di lokasi, Rabu (15/1/2025).
Dengan mata berkaca-kaca dan penuh kesungguhan, Ihram lantas meminta maaf kepada semua warga Dusun Sumolawang yang menjadi korban maupun yang terdampak ledakan di rumah Aipda Maryudi. Ia menegaskan proses penegakan hukum terus berjalan sesuai peraturan perundang-undangan.
"Saya mohon maaf atas peristiwa ini, saya pastikan semua proses berjalan. Kami juga sudah melakukan mitigasi, saya pastikan situasi di sekitar sini sudah aman," tandasnya.
Pagi tadi, Bhayangkari Cabang Mojokerto juga menyalurkan bantuan uang dan paket sembako kepada 4 keluarga yang terdampak ledakan. Yaitu keluarga Aipda Maryudi, M Khodi, Suwarsono dan Khoirul Eko.
Rehabilitasi 9 rumah warga Dusun Sumolawang yang rusak ringan dan sedang ditangani Polres Mojokerto, Kodim 0815 bersama Baznas Kabupaten Mojokerto. Yaitu rumah Suwarsono, Khoirul Eko, Ahmad Mulyono, Wiwik, Doni, Parsi, Sugianto, Kusnadi, serta Sri Wahyuni.
Saat ini, Baznas melakukan asesmen untuk menghitung kebutuhan material. Sedangkan polisi dan tentara membantu tenaga. Sedangkan rumah Aipda Maryudi dan Khodi yang hancur, bakal dibangun ulang oleh Pemkab Mojokerto mulai besok. Alokasi anggaran untuk masing-masing rumah Rp 75 juta.
Menurut keterangan warga setempat, ledakan bersumber dari area dapur rumah Aipda Maryudi alias Yudi pada Senin (13/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Akibatnya, rumah anggota Unit Intelkam Polsek Dlanggu, Polres Mojokerto itu hancur sekitar 95%. Hebatnya ledakan menyebabkan rumah Luluk Sudarwati (40) rusak sekitar 60%, serta 9 rumah warga di sekitarnya rusak sedang dan ringan.
Tidak hanya itu, ledakan juga menewaskan Luluk dan putranya, M Alkausar Kaffabihi atau Kaffa (2). Ibu dan anak itu tewas kekurangan oksigen akibat tertimpa retuntuhan bangunan. Setelah diatutopsi di RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto, jenazah ibu dan anak itu dimakamkan di satu liang lahat pada Senin (13/1) sore.
Luluk merupakan saudara sepupu Aipda Yudi. Beruntung saat terjadi ledakan, Aipda Yudi dan istrinya, Fatmah sedang bekerja, kedua anaknya sekolah. Sehingga rumahnya kosong. Aipda Yudi diamankan Propam Polres Mojokerto dari lokasi ledakan pada Senin (13/1) sekitar pukul 11.47 WIB.
(abq/iwd)