Ketua BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan, mengungkapkan bahwa kedua korban yang meninggal dunia adalah wanita yang sudah lanjut usia, lokasinya di daerah berbeda, di Prambon dan Tarik.
"Kami menerima laporan pada Sabtu (11/1) siang mengenai dua TKP sarang tawon vespa yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Mustain melalui telpon selulernya, Senin (13/1/2025).
Mustain menjelaskan korban pertama, Suteni, seorang wanita berusia 73 tahun yang tinggal di Desa Kedinding, Tarik, meninggal setelah tersengat tawon vespa pada Kamis (9/1) sore.
"Saat itu, Suteni sedang mengambil daun pisang di kebun belakang rumahnya. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong, dan ia meninggal dunia pada Jumat (10/1) pagi," jelas Mustain.
"Sarang tawon tersebut ditemukan di tengah pohon pisang, tersembunyi di antara daun," imbuh Mustain.
Korban kedua, yang identitasnya belum diketahui, juga meninggal setelah diserang tawon vespa pada Jumat (10/1) siang, saat berada di kebun pisang di Desa Kedungwonokerto, Prambon.
"Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah sempat berteriak kesakitan saat diserang oleh tawon," ujarnya.
Menanggapi kejadian ini, Regu 1 Rescue Damkar Krian langsung dikerahkan untuk mengevakuasi kedua sarang tawon tersebut. "Kami menggunakan perlengkapan lengkap dan pakaian pelindung untuk melaksanakan evakuasi," kata Mustain.
Tim pertama kali mendatangi lokasi di Tarik sekitar pukul 11.00 WIB dan melanjutkan ke Prambon pada pukul 12.00 WIB. Mereka menggunakan metode pengasapan untuk menenangkan tawon sebelum akhirnya mengambil sarang-sarang tersebut.
"Kedua sarang tawon yang cukup besar, seukuran kepala orang dewasa, kemudian dibawa untuk dimusnahkan," terang mustain
Mustain mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan keberadaan sarang tawon vespa atau hewan berbahaya lainnya agar dapat segera dievakuasi dan dihindari potensi bahaya bagi warga.
"Keamanan dan keselamatan warga adalah prioritas kami. Semoga kejadian serupa bisa diminimalisir di masa depan," tutup Mustain.
(abq/iwd)