BMKG Maritim Tanjung Perak mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Jatim pada 13 hingga 16 Januari 2025. Ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai 4 meter.
Adapun wilayah perairan Jatim yang diperkirakan terdampak gelombang tinggi antara 2,5 meter hingga 4 meter antara lain Perairan Pacitan, Perairan Trenggalek, Perairan Tulungagung, Perairan Blitar, dan Perairan Malang.
Lalu, Perairan Lumajang, Perairan Jember, serta Perairan Banyuwangi juga diperkirakan turut terdampak gelombang tinggi antara 2,5 meter sampai 4 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, beberapa wilayah lain seperti Perairan Bawean bagian Utara, Perairan Tuban, dan Perairan Lamongan juga berpotensi terdampak gelombang tinggi sekitar 1,25 meter sampai 2,5 meter.
Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Jatim ini dipicu oleh konvergensi di Laut Jawa.
"Adanya daerah konvergensi di Laut Jawa menyebabkan berkembangnya awan-awan konvektif dan berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah perairan Jawa Timur," ujar Ady, Senin (13/1/2025).
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada ketika akan beraktivitas di wilayah pesisir Jatim.
"Untuk masyarakat agar selalu waspada dan harap perhatikan resiko tinggi terutama terhadap keselamatan pelayaran," imbau Ady.
BMKG pun memberikan beberapa peringatan khusus untuk aktivitas pelayaran. Bagi perahu nelayan dapat waspada apabila kecepatan angin mencapai 15 knot serta tinggi gelombang 1,25 meter.
Lalu, kapal tongkang harus waspada jika sewaktu-waktu kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 16 knot diiringi tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Termasuk kapal ferry harus mewaspadai apabila kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 21 knot disertai tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
"Masyarakat juga kami imbau selalu update informasi dari BMKG saat akan beraktivitas," pungkas Ady.
(irb/hil)