Mitigasi Banjir Perkotaan, Lamongan Keruk Sedimen Drainase

Mitigasi Banjir Perkotaan, Lamongan Keruk Sedimen Drainase

Eko Sudjarwo - detikJatim
Jumat, 10 Jan 2025 08:30 WIB
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengecek pembersihan sedimen
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengecek pembersihan sedimen (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Pemkab Lamongan melanjutkan pengerukan dan pembersihan sedimen drainase di sejumlah titik perkotaan. Hal ini dilakukan sebagai mitigasi banjir perkotaan.

Di awal tahun 2025 ini, pengerukan sedimen telah dimulai sejak 3 Januari lalu. Sementara, di tahun 2024 Pemkab Lamongan melalui Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Lamongan telah merampungkan pengerukan di 10 titik jalan perkotaan atau sejauh 4,6 KM.

Ke 10 titik yang dilakukan pengerukan tersebut, diantaranya Jl Kusuma Bangsa Barat, JL Sunan Giri (LSC dan pertigaan Groyok), JL Cokroaminoto, JL Andanwangi, JL Suwoko, JL Sunan Kalijogo, JL Sunan Giri, JL Ahmad Dahlan, JL mastrip, dan JL Basuki Rahmad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus mengantisipasi agar banjir di perkotaan ini tidak terjadi. Caranya dengan kita keruk kita bersihkan, ketika air hujan datang bisa segera hilang tidak menggenang," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat sidak pengerukan drainase di titik 0 KM Lamongan, Kamis (9/1/2025).

Kepala Dinas PRKPCK Lamongan, Fakhrudin Ali Fikri menambahkan, di tahun 2025 titik pengerukan akan diprioritaskan daerah yang genangan air di atas 2 jam.

ADVERTISEMENT

"Tahun ini titik utama kita spot ruas jalan yang genangan airnya di atas 2 jam mulai Jalan Suwoko, Jalan Basuki Rahmad, jalan Andanwangi, Gg Arjuno, Jalan Cokroaminoto, dan perempatan Rangge Jalan Ahmad Dahlan," terangnya.

Fakhrudin menceritakan, sebelum dilakukan pengerukan di tahun 2023 titik Jalan Kusuma Bangsa genangan air setelah hujan mencapai 2 jam. Usai dibersihkan sudah tidak ada lagi. Fakhrudin menyebut, hal serupa juga terjadi titik-titik lainnya.

"Pada proses pengerukan sedimen didominasi tanah, sampah, akar pohon, serta akses pintu masuk rumah warga yang dangkal dan pendek sehingga meperkecil dimansi drainase, usia draibase tua sehingga dinding saluran rusak," paparnya.

Sehingga, lanjut Fakhrudin, DPRKPCK Lamongan juga merenovasi saluran dengan mengganti volume udith dari ukuran 60x60 cm menjadi 100x100 cm. Renovasi ini dilakukan agar aliran air dari drainase perkotaan dapat lancar menuju sungai.




(abq/iwd)


Hide Ads