Pemkab Lamongan Upayakan 20 Persen Dana Desa Untuk Pertanian

Pemkab Lamongan Upayakan 20 Persen Dana Desa Untuk Pertanian

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 07 Jan 2025 01:01 WIB
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Foto: Dok. Istimewa)
Lamongan -

Pemkab Lamongan mengupayakan tahun 2025 anggaran dana desa 20 persen difokuskan untuk pertanian. Melalui hal itu, Lamongan akan membuat kelas-kelas lapang baik formal maupun non-formal.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan hal ini saat audiensi dengan Universitas Muhammadiah Gresik, di Ruang Kerja Bupati, Senin (6/1/2024).

"Tekanannya pada dana desa kita buat kelas-kelas lapang yang bisa formal dan non-formal, yang penting ada target capaian pertaniannya, bisa pengalaman tentang SPLT (sekolah pelatihan lapang terpadu)," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini menyebut, rencana sekolah lapang ini sebagai langkah untuk mendampingi petani Lamongan dalam bertani. Saat ini, ungkap Pak Yes, petani di Lamongan pada umumnya menjalankan profesi petani hanya sebatas mencukupi kebutuhan bukan untuk berwirausaha.

Bertani secara tradisional dan kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan usaha menjadi keterbatasan untuk kemakmuran petani.

ADVERTISEMENT

"Sehingga diharapkan adanya kelas lapang mampu mendampingi petani mulai pemilihan bibit, penanaman, pemupukan, perawatan, pengendalian hama, hingga panen," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik Bachtiar Febrianto mengungkapkan, pengaktifan kembali Koperasi Unit Desa (KUD), menjadi salah satu dukungan dalam manajemen usaha pertanian masyarakat.

"Diperlukan transformasi petani dari pekerja pertanian menjadi pengusaha pertanian, sehingga bagaimana menguntungkan tidak hanya untuk dirinya sendiri, diubah mindset untuk petani," jelasnya.

Melalui pengaktifan kembali KUD, ungkap Febri, hasil pertanian bisa dijual ke KUD sehingga petani tidak bingung dengan harga yang murah saat panen dengan manajemen juga dari KUD.

"Untuk menghidupkan KUD sebagai lumbung pangan dari hulu hingga hilir, karena swasembada ini dari KUD," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Petanian Lamongan Mochammad Wahyudi mengungkapkan, dari tahun 2016 hingga saat ini sudah ada 20 desa yang memiliki sekolah lapang atau penyuluhan. Jumlah tersebut, lanjut Wahyudi, akan lebih ditingkatkan lagi di tahun ini.

"Bukan hanya pembelajaran, tapi juga pendampingan yang sangat di butuhkan, karena kalau tidak didampingi cara bertaninya akan kembali dan tidak terawat kembali," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads