Asal Mula Camat Asemrowo Dituding Sembunyikan Wanita gegara Tertibkan Bangli

Asal Mula Camat Asemrowo Dituding Sembunyikan Wanita gegara Tertibkan Bangli

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Kamis, 09 Jan 2025 14:00 WIB
Camat Asemrowo Surabaya M Khusnul Amin bersama Kasatpol PP M Fikser (kiri) meluruskan video yang viral
Camat Asemrowo Surabaya didampingi Kasatpol PP Surabaya M Fikser (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Viral di media sosial Camat Asemrowo, Surabaya M Khusnul Amin digeruduk sekelompok orang di kantornya. Penggerebekan itu diviralkan dengan narasi sang camat dituduh menyembunyikan perempuan di dalam kantornya.

Penelusuran detikJatim, kejadian itu terjadi pada Senin (6/1/2025) pagi. Sedangkan sekelompok orang tersebut diduga anggota organisasi masyarakat (ormas).

Dalam video berdurasi 4 menit 22 detik yang beredar, awalnya tampak seseorang laki-laki berbicara dengan nada tinggi kepada camat dan ingin dilayani sebagai masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Camat Asemrowo Muhammad Khusnul Amin buka suara setelah diviralkan menyembunyikan perempuan di bawah meja kantornya. Amin tegas membantah narasi tersebut.

Menurut Amin, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/1/2025) pagi, sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) mendatangi kantor Kecamatan Asemrowo.

ADVERTISEMENT

Amin menjelaskan, permasalahan itu bermula karena pihaknya memberikan peringatan 1 kepada bangunan liar (Bangli) di bawah Tol Tambak Mayor sebelum ditertibkan. Namun sekelompok ormas menghubungi dan menggeruduk kantornya.

"Saya lagi rapat zoom sama staff untuk rapat program warga. Di ruangan saya ada Mas Alfian sama Mbak Devi. Pada waktu itu kita kan lagi nge-zoom dan nggak bisa terima telepon," terang Amin kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

"Lalu mereka datang dengan teriak-teriak, ada yang lagi gedor-gedor pintu. Ini maksudnya apa? Saya selesaikan dulu rapat saya, baru saya temui. Kan di WA juga sudah saya respon, nanti saya kabari," kata imbuhnya.

"Itu saya ndak diam. Mereka gedor pintu, akhirnya kemudian menuduh saya katanya ada perempuan di dalam. Di dalam itu banyak saksi, ada Mbak Devi yang lagi rapat sama saya sekaligus Mas Alfian. Katanya mereka kok nggak melayani masyarakat," tambahnya.

Amin mengatakan, bila ormas itu datang secara baik-baik dan sopan tanpa teriak-teriak, dirinya menyambutnya baik pula. Saat itu juga, ia tak langsung menemui karena masih melakukan rapat zoom.

"Mereka datang dan ketemu saya, minta supaya nggak ditertibkan (bangli), alasannya ini dan itu. Ndak bisa, kita ini melayani masyarakat, penegak perda. Kalau mereka bangunan liar itu melanggar perda, ganggu masyarakat, ya kita tertibkan. Itu atas permintaan warga," jelasnya.

Dia menjelaskan meski digeruduk ormas menolak penertiban bangli, pihaknya tetap memberikan peringatan selanjutnya.

"Kita layangkan peringatan kedua. Peringatan ketiga baru kita tertibkan," tandasnya.

Sementara Plt Diskominfo Surabaya M Fikser mengatakan Pemkot mendukung apapun keputusan Camat Asemrowo. Sebab, dalam video tersebut menyangkut pribadi Camat Asemrowo.

"Jadi kan, terkait secara pribadi, karena kalau dilihat di dalam video yang di-framing itu asusila yang dibangun, jadi itu secara pribadi," ujar Fikser.




(esw/fat)


Hide Ads