Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar ke-50. Sejumlah nama yang akan menjadi nahkoda baru di PPP mulai mengerucut.
Salah satunya adalah Saifullah Yusuf. Pria yangkarib disapa Gus Ipul menjadi salah satu usulan terkuat dari kader PPP di Jatim.
Politikus Muda PPP Jawa Timur Nurul Huda berpandangan calon Ketum PPP ke depan harus memiliki relasi yang kuat dengan organisasi kemasyarakatan. Hal ini bertujuan agar PPP yang merupakan partai politik Islam tertua di Indonesia tetap memiliki basis yang kuat dan mengakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketua umum PPP ke depan harus memiliki relasi yang luas, minimal dia punya posisi strategis di organisasi kemasyarakatan. Agar kekuatan elektoral untuk persiapan Pemilu 2029 bisa bangun sejak dini," kata Huda kepada media.
Huda juga menyebut, Caketum PPP pada periode yang mendatang harus trah memiliki politik dari para ulama. Ia menyebut salah satu kandidat yang komplet memimpin PPP adalah Gus Ipul. Gus Ipul saat ini menjabat Menteri Sosial (Mensos) dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Saya sendiri menilai Gus Ipul cocok untuk menahkodai PPP ke depan," kata Huda.
"Gus Ipul ini cicit Kiai Bisri Syansuri. Yang kita tahu bersama bahwa beliau Kiai Bisri Syansuri ini adalah pencetus lewat istikhoroh lambang PPP, yaitu Ka'bah," sambung Huda yang saat ini jadi anggota DPRD Provinsi Jatim.
Selain itu, kata Huda, Gus Ipul merupakan Sekjen PBNU, pernah menjadi Ketua GP Ansor, dan kini seorang Menteri Sosial.
"Saya yakin Gus Ipul bisa membawa PPP bangkit dan berjaya lagi," tandas Huda.
(abq/iwd)