Pilu Penyintas Bom Bali Naik Motor Sidoarjo-Purwakarta demi Tagih Utang

Pilu Penyintas Bom Bali Naik Motor Sidoarjo-Purwakarta demi Tagih Utang

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 08 Jan 2025 13:10 WIB
Kiriman TikTok Chusnul Chotimah, Penyintas Bom Bali I saat menagih utang hingga ke Purwakarta demi obati anaknya.
Kiriman TikTok Chusnul Chotimah, Penyintas Bom Bali I saat menagih utang hingga ke Purwakarta demi obati anaknya (Foto: tangkapan layar)
Sidoarjo -

Seorang penyintas Bom Bali asal Sidoarjo nekat mengendarai motor lintas provinsi dari Sidoarjo ke Purwakarta bersama putranya. Dia tempuh perjalanan itu demi menagih utang.

Penyintas bernama Chusnul Chotimah itu menempuh perjalanan darat 700 Km bersama putranya yang didiagnosis menderita penyakit Von Willebrand itu dibagikan di akun media sosial TikTok.

"Bismillahirrahmanirrahim kita balik ke Sidoarjo ya mas ya. Dengan hampa karena Bu Sekjennya orangnya pintar sekali berdrama. Bismillah selamat sampai tujuan ya mas ya," ujar Chusnul dalam video yang dia unggah ke akun TikTok @chusnul655 dilihat detikJatim, Rabu (8/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doakan aja ya buat Bu Sekjen mas. Biar dia hidup bahagia di atas penderitaanmu mas. Doain mas," lanjutnya.

Dalam video itu, Chusnul membubuhkan keterangan bahwa perjuangannya itu dilakukan untuk menagih utang kepada temannya sesama penyintas aksi terorisme itu bukan yang terakhir.

ADVERTISEMENT

"Masih belum akhir meski tanpa hasil. Semoga kita pulang nanti akan ada rijki buatmu mas untuk kemo," tulisnya.

Saat dijumpai detikJatim di kediamannya di Sidoarjo, Selasa (8/1/2024), Chusnul menceritakan bahwa perjalanan lintas provinsi itu nekat ia lakukan karena ingin mendapatkan uangnya kembali.

Salah satu rekannya saat di organisasi Yayasan Keluarga Penyintas (YKP) berinisial VN (54) meminjam uang Chusnul hingga total Rp 77,5 juta pada tahun 2021.

VN yang juga petinggi YKP itu berjanji mengembalikan uang Chusnul setelah berhasil menjual rumahnya. Namun janji itu tidak pernah ditepati hingga saat ini.

Sementara Chusnul sendiri memerlukan uang itu untuk membayar biaya pengobatan anaknya dengan nominal kurang lebih Rp 14 juta untuk sekali kemoterapi.

"Tanggal 13 Januari 2025 nanti mau kemoterapi anak. Jadi saya nekat tanggal 29 Desember 2024 kemarin motoran berdua ke Purwakarta. Pertama kali saya nyetir motor sendiri jarak jauh," kata Chusnul.

Tetapi perjalanannya itu rupanya sia-sia, sebab VN tetap enggan membayar utangnya. Chusnul pun pulang ke Sidoarjo dan tiba Selasa (7/1/2025) dengan tangan hampa.

"Saya akhirnya bikin konten (Terkait masalah ini) harapannya biar viral. Saya nggak mau diam terus. Saya viralkan. Saya tidak takut (Diancam) UU ITE," tukasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads