.webp)
"Hari ini, kita menyaksikan peresmian dari Artificial Intelligence atau AI Center dan pusat riset Artificial Intelligence di Universitas Brawijaya dan ini menjadi AI Center kampus pertama di Indonesia," ujar Meutya kepada wartawan, Sabtu (5/1/2025).
Meutya menegaskan Kementerian Komunikasi dan Digital ikut berbangga dan akan selalu mendukung. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah dengan universitas menjadi hal penting untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
"Karena kami sangat percaya bahwa kerjasama antara pemerintah dan juga termasuk dengan Universitas akan menjadi penting untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi Artificial Intelligence atau kecerdasan artifisial," tegas Meutya.
Adanya AI Center juga dia nilai sebagai bentuk komitmen UB mendukung pemerintah mencetak talenta digital. Meutya berharap Indonesia pada 2030 mendatang bisa bergeliat secara mandiri di industri digital tetapi bukan sebagai konsumen.
"Termasuk aplikasi-aplikasi kecerdasan artificial ini yang tadi saya lihat amat membantu misalnya di bidang ketahanan pangan dan juga tadi di bidang-bidang lainnya. Itu bisa digunakan oleh banyak peternak, banyak petani di Indonesia untuk mencapai target kita untuk swasembada pangan," katanya.
Sementara Rektor UB Prof Widodo mengaku bersyukur atas dukungan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk pengembangan talenta digital di Indonesia khususnya di Universitas Brawijaya.
"Dan juga mohon arahan dan dukungan untuk pengembangan talenta digital di Indonesia khususnya di Universitas Brawijaya. Dan ini menjadi salah satu AI Center universitas pertama di Indonesia," tutur Widodo terpisah.
"Dan yang paling penting kita senang sekali hari ini didukung oleh Bu Menteri untuk meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia. Yang tentu akan banyak bergerak bersama dengan mitra-mitra perusahaan yang terkait dengan AI di Indonesia," pungkasnya.
(dpe/iwd)
