Tembok pembatas Taman Makam Pahlawan (TMP) di Gresik ambruk. Tembok makam yang sekaligus merupakan tempat peristirahatan terakhir Bupati Pertama Gresik Kyai Tumenggung (KT) Poesponegoro itu ambruk diduga karena faktor usia.
Ambruknya tembok sepanjang 30 meter dengan tinggi 3 meter di sisi barat makam itu terjadi pada awal Desember 2024. Hingga saat ini belum ada tindak lanjut penanganan atau pembangunan kembali tembok tersebut.
Salah satu penjaga atau juru pelihara TMP Gresik, Rofiul Anwar mengatakan bahwa tembok itu ambruk pada awal Desember saat malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kejadiannya hari Kamis malam Jumat awal Desember lalu. Sekitar jam 9 malam," kata Rofiul saat ditemui detikJatim di lokasi, Jumat (3/1/2025).
Saat tembok itu ambruk ada sejumlah peziarah yang berada di sekitar makam yang lari tunggang langgang. Mereka mengira terjadi gempa bumi besar.
"Ya waktu itu ada peziarah di pendopo yang panik dengan suara tembok ambruk. Dikiranya ada apa gitu. Padahal tidak ada hujan, angin, atau gempa," katanya.
Rofiul menduga tembok pembatas yang berdiri sejak sekitar 30 tahun lalu itu ambruk diduga karena lapuk termakan usia.
"Selain itu diduga karena adanya akar pohon yang besar sehingga mengakibatkan tembok itu ambruk," ujarnya.
Status tembok yang ambruk sendiri merupakan bangunan Objek Diduga Cagar Budaya atau ODCB.
"Kalau dilihat dari statusnya, bangunan di area makam masuk dalam ODCB," ungkapnya.
Untuk ke depan, Rofiul sendiri masih menunggu arahan dari pihak yayasan atau dinas terkait tentang bagaimana langkah selanjutnya.
"Untuk selanjutnya, tembok itu dibersihkan atau diperbaiki kami masih menunggu arahan," pungkasnya.
(dpe/iwd)