Seorang balita ditemukan tewas tenggelam di empang belakang rumahnya. Korban lepas dari pengawasan orang tuanya yang mengajaknya tidur siang.
Balita berusia 3,5 tahun, AFR ditemukan tenggelam di empang dalam keadaan meninggal di belakang rumahnya di Dusun Semlawang, Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi. Kejadian tragis ini diketahui pada Kamis (2/1/2025), sekitar pukul 14.00 WIB.
"Benar, ada peristiwa balita tenggelam di wilayah Kecamatan Sukodadi pada Kamis (2/1/2025)," kata Kapolsek Sukodadi AKP Mochamad Lazib kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini bermula ketika sang ayah Rizki Hadi Permana Putra (31) mengajak korban untuk tidur siang. Tanpa disadari, korban ternyata terbangun lebih dahulu dan membuka pintu belakang rumah hingga terjatuh ke empang. Saat terbangun, Rizki menyadari kalau korban sudah tidak berada di sampingnya.
"Ia pun segera mencari anaknya di sekitar rumah, termasuk di rumah pengasuh korban, namun hasilnya nihil," ujarnya.
Setelah melakukan pencarian, ungkap Lazib, Rizki akhirnya menemukan anaknya dalam kondisi sudah tenggelam di empang belakang rumah. Dengan bantuan saksi lain yang bernama Raharjo Prihambodo (27), korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," ujarnya.
Lazib mengungkapkan setelah mendapat laporan dari kepala desa setempat, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian bersama anggota Koramil. Hasil pemeriksaan awal menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Korban dipastikan meninggal dunia akibat tenggelam. Pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut atas kejadian ini," paparnya.
Kapolsek juga menyatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, mulai dari mendatangi lokasi kejadian, memeriksa saksi-saksi, hingga melakukan visum terhadap korban. Penyebab pasti kejadian ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama yang berada di sekitar area berbahaya seperti empang atau kolam. Kepala Desa dan pihak kepolisian mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang," pungkasnya.
(abq/iwd)