Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, melakukan aksi unjuk rasa di jalan Pandaan-Bangil. Mereka marah menuding Sungai Wangi yang melintasi kawasan tersebut tercemar limbah pabrik.
Warga memulai aksi sejak pukul 07.00 WIB. Warga menutup jalan dengan spanduk yang dibentangkan dengan kayu. Tidak puas dengan itu, warga juga membakar ban di tengah jalan.
Kepala Desa Baujeng, Sobik, mengatakan bahwa warga sangat kecewa dengan sejumlah perusahaan yang diduga nakal di wilayah tersebut. Perusahaan-perusahaan itu diduga dengan sengaja membuang air limbah ke sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya Sobik, untuk menyamarkan limbah, sehari sebelumnya sejumlah mobil tangki datang dan menyemprotkan air ke sungai. Namun warga mencegahnya.
"Yang benar air sungai diambil masuk ke tangki, kalau ini air tangki dimasukkan ke sungai," katanya, Kamis (1/8/2024).
Aksi warga ini mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian dan sempat memacetkan jalan. Pukul 10.30 WIB, aksi warga berakhir setelah ada kesepakatan akan dilakukan pertemuan perwakilan warga terdampak dengan pihak terkait.
Untuk diketahui, warga sejumlah desa di Kecamatan Beji, berjuang terbebas dari limbah sejak 2013. Kasus pembuangan limbah pabrik sempat mencuat dan mendapatkan perhatian publik dan pemerintah pada 2015, sehingga pabrik di kawasan tersebut berhenti membuang limbah cair ke sungai. Namun beberapa tahun berselang, kasus yang sama kembali muncul.
(abq/iwd)