Tanggal 30 Desember Memperingati Hari Apa, Ini Detailnya

Tanggal 30 Desember Memperingati Hari Apa, Ini Detailnya

Sri Rahayu - detikJatim
Minggu, 29 Des 2024 18:01 WIB
Ini Dia Seragam Baru Satpam, Tak Lagi Mirip Polisi
Ilustrasi (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Surabaya -

Tanggal 30 Desember adalah hari yang memiliki makna penting di berbagai belahan dunia. Pada tanggal ini, sejumlah peringatan digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial, lingkungan, dan budaya yang krusial.

Lantas tanggal 30 Desember memperingati hari apa saja? Ini beberapa peringatan yang jatuh pada tanggal 30 Desember.

Hari Besar 30 Desember

Peringatan hari besar internasional dan nasional yang dirayakan hari ini di antaranya Hari Bacon Nasional, Hari Perencanaan Resolusi Nasional, Hari Raya Keluarga Falling Needles hingga Hari Natrium Bikarbonat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Hari Besar Nasional dan Internasional Diperingati Tiap 30 Desember 2024:

1. Hari Satpam

Dilansir dari detikNews, Hari Satpam telah diperingati sejak tahun 1993. Tanggal 30 Desember dipilih karena bertepatan dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kapolri No. Pol: SKEP/126/XII/1980 tentang Pola Pembinaan Satpam.

Surat keputusan ini dikeluarkan oleh Jenderal Pol. (Purn) Prof. Dr. Awaloedin Djamin, MPA, saat menjabat sebagai Kapolri. Beliau berperan besar dalam mengembangkan profesionalisme satpam, sehingga dikenal sebagai Bapak Satpam Indonesia.

ADVERTISEMENT

Kebijakan ini bertujuan melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya untuk melindungi instansi pemerintahan serta badan usaha dari ancaman kriminal. Satpam kemudian dikelola oleh Polri melalui bimbingan teknis dan koordinasi fungsional.

2. Hari Bacon Nasional

Hari raya untuk merayakan bacon diciptakan pada tahun 1997 sebagai momen istirahat dari perayaan musim dingin tradisional, namun konsumsi daging babi sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Pada tahun 4900 SM, orang-orang Tiongkok menjinakkan babi dan mengawetkan perut babi dengan garam.

Praktik ini menyebar ke Romawi dan Yunani melalui penaklukan di Timur Tengah dan pada tahun 1500 SM, cara pengawetan ini memengaruhi Kekaisaran Romawi. Salah satu bentuk awal bacon yang disebut 'petaso' adalah daging babi panggang dengan buah ara kering, dicokelatkan, dan disajikan dengan anggur.

Kata 'bacon' sendiri memiliki akar bahasa yang beragam, berasal dari kata Prancis 'bako,' Jerman 'bakkon,' dan Teutonik Kuno 'backe,' yang merujuk pada bagian belakang babi. Pada abad ke-16, istilah 'bacoun' digunakan untuk semua jenis daging babi, hingga akhirnya pada abad ke-17 kata tersebut khusus merujuk pada perut babi yang diasinkan dan diasapi.

3. Hari Perencanaan Resolusi Nasional

Hari Perencanaan Resolusi Nasional yang jatuh pada 30 Desember adalah waktu yang tepat untuk menetapkan tujuan tahun depan. Menetapkan resolusi lebih awal meningkatkan peluang keberhasilan, mengingat hanya 10% orang yang berhasil mempertahankan resolusi sepanjang tahun.

Tradisi membuat resolusi sudah ada sejak festival Akitu di Babilonia lebih dari 4.000 tahun lalu, ketika janji dibuat kepada para dewa demi keberkahan. Tradisi ini kemudian berkembang di Romawi kuno, dengan 1 Januari dijadikan awal tahun baru untuk menghormati dewa Janus, simbol akhir dan awal waktu.

Orang Romawi membuat janji kepada Janus untuk memperbaiki perilaku mereka di tahun mendatang, melanjutkan tradisi resolusi yang kita kenal hari ini.

Pada Abad Pertengahan, resolusi diwujudkan melalui 'Sumpah Merak,' di mana para ksatria memperbarui sumpah kesatriaan mereka dengan meletakkan tangan di atas merak yang telah dimasak. Seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi kebiasaan modern yang berfokus pada pengembangan diri.

4. Hari Raya Keluarga Falling Needles

Falling Needles Family Fest, yang dirayakan setiap 30 Desember, mengingatkan kita untuk membersihkan dan mendaur ulang pohon Natal hidup setelah perayaan usai.

Hari istimewa ini diciptakan oleh Thomas dan Ruth Roy dari Wellcat Holidays untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan telah dipublikasikan dalam "Chase's Calendar of Events."

Pohon Natal hidup lebih ramah lingkungan dibandingkan pohon plastik karena dapat terurai secara biologis, sekaligus memberikan aroma pinus yang khas selama musim liburan. Daur ulang pohon hidup penting untuk mengurangi limbah dan memastikan pohon tidak berakhir di tempat pembuangan sampah.

Jika pohon Anda masih memiliki akar, menanamnya di halaman menjadi solusi terbaik, memungkinkan untuk digunakan kembali pada Natal berikutnya. Dengan cara ini, kita dapat merayakan musim liburan sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

5. Festival Perubahan Besar di Menit Terakhir

Festival Perubahan Besar di Menit Terakhir, yang diperingati setiap 30 Desember, mengingatkan kita bahwa masih ada waktu untuk menyelesaikan tujuan atau resolusi sebelum tahun baru dimulai.

Hari ini mendorong orang untuk memanfaatkan dua hari terakhir dalam setahun untuk melakukan perubahan, menyelesaikan rencana, atau memulai kebiasaan baru seperti diet atau olahraga.

Meski terasa singkat, waktu ini cukup untuk merencanakan tahun depan dan berkomitmen pada rencana tersebut. Meskipun asal usul festival ini tidak diketahui, tanggal 30 Desember dirayakan sebagai pengingat untuk merenungkan tahun yang telah berlalu tanpa penyesalan dan memandang masa depan dengan optimisme.

Hari ini juga menjadi momen bagi orang-orang untuk berkumpul, merayakan pencapaian, dan mempersiapkan langkah baru. Pesannya jelas: selama hidup terus berjalan, selalu ada waktu untuk perubahan dan transformasi.

6. Hari Rizal

Hari Rizal, diperingati setiap 30 Desember, adalah hari libur nasional Filipina untuk mengenang Dr. JosΓ© Rizal, seorang pahlawan nasional yang dieksekusi pada tahun 1896 di Bagumbayan, Manila.

Rizal, seorang dokter dan novelis, menginspirasi revolusi melawan penjajah Spanyol melalui karya-karyanya seperti Noli Me Tangere dan El Filibusterismo.

Meskipun tidak terlibat langsung dalam pertempuran, Rizal ditangkap atas tuduhan pengkhianatan dan dihukum mati. Peringatan pertama Hari Rizal diadakan pada tahun 1898 oleh Presiden Emilio Aguinaldo sebagai hari berkabung nasional untuk Rizal dan korban penjajahan Spanyol.

Pada tahun 1902, Komisi Filipina menetapkan Hari Rizal secara resmi, dan pada tahun 1948, UU RI No. 229 memastikan acara ini dirayakan dengan khidmat, melarang hiburan tertentu seperti adu ayam dan pacuan kuda.

Peringatan seratus tahun kematian Rizal pada tahun 1996 dirayakan secara besar-besaran, termasuk menelusuri kembali langkah terakhirnya dari Benteng Santiago ke lokasi eksekusi, peragaan ulang kematiannya, dan upacara pengibaran bendera setengah tiang di seluruh negeri.

7. Hari Natrium Bikarbonat

Hari Natrium Bikarbonat, diperingati setiap 30 Desember, merayakan kegunaan soda bikarbonat, atau soda kue, yang merupakan senyawa kimia serbaguna dengan formula NaHCO3. Digunakan sejak Mesir kuno sebagai 'Natron'.

Natrium bikarbonat mulai diproduksi secara modern pada tahun 1791 oleh Nicolas Leblanc dan menjadi bahan pengembang penting dalam memanggang pada abad ke-19, menggantikan ragi yang prosesnya lebih rumit. Selain membantu mengembangkan adonan, soda bikarbonat juga digunakan untuk membersihkan dan mengawetkan makanan, mulai populer secara luas sejak tahun 1972.

Kini, lebih dari 2 juta ton soda bikarbonat diproduksi setiap tahun untuk berbagai keperluan, termasuk membersihkan peralatan dapur, menghilangkan bau, menetralkan api, hingga menggosok gigi. Senyawa ini telah menjadi komoditas rumah tangga penting karena kepraktisannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di dapur maupun di luar dapur.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads