Tanggal 24 Desember jatuh pada hari Selasa dalam kalender Masehi 2024. Pada hari ini, ada sejumlah momen penting dan menarik untuk diperingati, baik dalam skala nasional maupun internasional. Apa saja peringatan itu?
Pada tanggal ini, ada sejumlah peringatan penting yang dirayakan di seluruh dunia. Berikut daftar peringatan penting yang dirayakan pada tanggal 24 Desember, serta sejarah dan makna bagi setiap masyarakat.
Hari Besar 24 Desember
Peringatan hari besar 24 Desember, di antaranya HUT Kodam Jaya 75, Hari Malam Natal, Kemerdekaan Libya, Hari Hak Konsumen Nasional, hingga Hari Eggnog Nasional. Yuk, simak informasi peringatan hari besar tanggal 24 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. HUT ke-75 Kodam Jaya
Dilansir dari laman resminya, Kodam Jaya dikenal sebagai komando kewilayahan pertahanan militer Provinsi DKI Jakarta, merayakan ulang tahun ke-75 pada 24 Desember 2024. Di awal berdirinya, Kodam Jaya dikenal dengan nama Basis Co Jakarta Raya.
Pembentukan organisasi ini dimulai setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Republik Indonesia pada 24 Desember 1949, yang ditandai dengan penandatanganan dokumen peralihan wilayah Jakarta Raya dari Co Batavia En Ommelanden ke Basis Co Jakarta Raya.
Peralihan tersebut kemudian menjadi titik awal berdirinya organisasi Basic Co Jakarta Raya. Pada Januari 1950, nama tersebut diganti menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya).
Namun, karena dianggap kurang mencerminkan semangat perjuangan dan dinamika TNI Angkatan Darat, nama itu disesuaikan lagi sesuai arahan dari Mabad pada 10 Mei 1950, menjadi Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (KMKB-DR).
Pada 24 Oktober 1959, KMKB-DR diubah menjadi Komando Daerah Militer V/Jayakarta atau yang lebih dikenal dengan Kodam V/Jaya, berdasarkan Surat Perintah Nomor SP 1672/10/1959. Seiring berjalannya waktu, Kodam V/Jaya mengalami perubahan nama menjadi Kodam Jaya seperti yang dikenal sekarang.
2. Hari Malam Natal
Dilansir dari laman National Today, Malam Natal jatuh pada 24 Desember, sering kali menjadi salah satu malam yang paling dinantikan sepanjang tahun. Natal memiliki kemampuan luar biasa untuk menyatukan keluarga dan teman-teman, menghangatkan hati, serta mengingatkan tentang segala hal yang patut disyukuri.
Malam Natal menandai puncak masa Advent yang dimulai pada Minggu keempat sebelum Natal. Banyak gereja merayakan berakhirnya masa Advent dengan kebaktian tengah malam. Di era modern, perayaan ini semakin populer dan sering dirayakan pada malam sebelum hari Natal.
Tradisi merayakan Malam Natal sebagian besar berakar dari liturgi Kristen yang dimulai saat matahari terbenam, sebuah praktik yang diwarisi dari tradisi Yahudi dan berlandaskan pada Kisah Penciptaan dalam Kitab Kejadian, di mana hari pertama dimulai pada malam hari dan berakhir pada pagi hari.
Diyakini pula bahwa Yesus lahir pada tengah malam di Palestina, dan banyak konsep historis serta tradisi kuno berkontribusi pada pembentukan perayaan ini yang terus bertahan dalam kalender Kristen.
Malam Natal juga menandai berakhirnya masa Advent, periode persiapan menjelang Natal yang dimulai pada 30 November (atau 15 November di Timur). Pada malam ini, menurut tradisi, para gembala di Betlehem menyaksikan bintang terang di langit yang menandakan kelahiran Yesus.
Itulah sebabnya banyak gereja mengadakan kebaktian pada hari Minggu keempat sebelum Natal. Dari abad ke-12 hingga ke-15, tradisi ini dipertegas dengan kewajiban gereja selama masa Inkuisisi Suci, sementara pada abad ke-16, pengaruh perayaan Winter Solstice membuat gereja semakin menekankan persiapan Natal pada malam sebelumnya.
Di beberapa bagian Eropa, ada kepercayaan bahwa pada tengah malam di Malam Natal, hewan dapat berbicara untuk sementara waktu, kemungkinan besar dipengaruhi asosiasi tradisional antara lembu dan keledai dalam adegan Kelahiran Yesus.
Di negara-negara Skandinavia, diyakini roh orang meninggal mengunjungi rumah lama mereka pada malam tersebut, sehingga rumah harus dibersihkan rapi dan api unggun dinyalakan. Kursi-kursi dibersihkan dan disiapkan dengan baik, karena jika ditemukan kotoran di pagi hari, dianggap roh keluarga yang telah meninggal semalam duduk di sana.
Meskipun memiliki akar Kristen, Malam Natal juga dipenuhi dengan kepercayaan pagan dan unsur supranatural. Pada abad ke-19, perayaan Natal mulai semakin populer, dan Malam Natal menjadi lebih dikenal dengan ikon Sinterklas.
Gagasan tentang pria berbaju merah yang ceria ini melahirkan tradisi-tradisi baru seperti menggantung stoking, serta menyiapkan kue, susu, dan terkadang wortel untuk rusa kutubnya. Lebih dari sekadar hari raya agama, Malam Natal kini menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan orang terkasih.
Juga menikmati makan malam bersama, mendekorasi rumah, membungkus kado, serta menonton film bertema Natal. Perayaan ini telah menjadi momen penting yang menyatukan keluarga dan sahabat, dengan tradisi yang berkembang di seluruh dunia, dari Eropa, Amerika Utara dan Latin, hingga Asia.
3. Hari Kemerdekaan Libya
Hari Kemerdekaan Libya diperingati setiap 24 Desember, untuk merayakan kemerdekaannya pada tahun 1951 dari Prancis dan Inggris. Setelah Majelis Umum PBB memutuskan Libya akan merdeka pada atau sebelum 1 Januari 1952, sebuah konstitusi disusun dan Raja Idris I mendeklarasikan negara tersebut sebagai negara merdeka.
Sebelumnya, Libya terbagi antara kekuasaan Inggris dan Prancis setelah Italia diusir dari negara itu, dan sebelum itu lagi, Libya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Kemerdekaan yang diperoleh pada 1951 menandai awal baru bagi Libya dalam bidang politik dan ekonomi.
Pada 24 Desember 1951, Libya meraih kemerdekaan dari penjajahnya, Prancis dan Inggris, setelah Majelis Umum PBB pada 1949 memutuskan negara tersebut harus merdeka paling lambat 1 Januari 1952.
Sebelum merdeka, Libya pernah berada di bawah berbagai kekuasaan, termasuk Yunani, Romawi, Arab, Ottoman, Italia, dan terakhir, Prancis serta Inggris. Libya menjadi koloni Italia pada 1912 setelah perang antara Kekaisaran Ottoman dan Italia, namun Italia kehilangan kendali atas Libya setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II.
Kemudian, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil alih dan membagi kendali Libya antara Inggris dan Prancis. Pada saat yang sama, Libya disatukan sebagai Kerajaan Bersatu Libya, yang mencakup tiga provinsi, Cyrenaica, Fezzan, dan Tripolitania, dengan Raja Idris al-Sanusi sebagai penguasa.
1 September 1969, Muammar Gaddafi mengkudeta menggulingkan Raja Idris, dan mendirikan Republik Arab Libya, yang kemudian menggantikan 24 Desember sebagai hari peringatan nasional. Setelah kematian Gaddafi pada 2011, Hari Kemerdekaan Libya kembali diperingati sebagai hari libur nasional, untuk merayakan kemerdekaan dari penjajahan.
Hari Kemerdekaan Libya kini menjadi hari libur nasional yang dirayakan dengan parade, kembang api, dan penutupan sekolah serta kantor publik, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan kebebasan yang telah diperoleh.
4. Hari Hak Konsumen Nasional
Hari Hak Konsumen Nasional, yang diperingati setiap 24 Desember di India, merayakan dan mempromosikan hak-hak konsumen di seluruh negeri. Meskipun konsumen memegang kekuasaan terbesar dalam transaksi jual beli, di negara-negara barat hak konsumen telah diatur dengan baik.
Sementara India masih berupaya untuk memperkuat gerakan konsumen nasional dan menunjukkan solidaritas terhadapnya. Dengan pesatnya perkembangan perdagangan elektronik, penting bagi konsumen untuk menyadari dan menegakkan hak-hak mereka, sekaligus memenuhi tanggung jawab yang dimiliki.
Di India, hak-hak konsumen mulai mendapat perhatian serius setelah diterapkannya Undang-undang Perlindungan Konsumen pada 1986. RUU ini bertujuan melindungi konsumen dari praktik eksploitasi seperti penjualan barang cacat, perdagangan tidak adil, penipuan, dan layanan buruk.
Seiring dengan transformasi ekonomi yang pesat, cara orang India berbelanja dan bepergian telah berubah drastis, berkat meningkatnya persaingan pasar, inovasi, dan tumbuhnya layanan e-commerce yang memperluas pilihan bagi konsumen.
Perubahan ini mengguncang kebiasaan konsumen yang telah lama, sehingga menciptakan kebutuhan memperbarui dan merevisi Undang-undang Perlindungan Konsumen. Sebagai respons, pada 6 Agustus 2019, Parlemen India mengesahkan RUU Perlindungan Konsumen yang dikenal dengan nama CPA 2019, dan disetujui Presiden India pada 9 Agustus 2019.
Selain itu, Undang-undang Perlindungan Konsumen 1986 dan 2019 juga didukung Undang-undang Hak Atas Informasi, yang bertujuan meningkatkan transparansi dalam tata kelola India dan memperkuat hak-hak konsumen.
Ini mencakup hak atas keselamatan, hak atas informasi, hak memilih, dan hak atas pendidikan konsumen. Setiap tahun, tema-tema terkait hak konsumen juga diperingati, dengan tema terkini adalah penyelesaian keluhan/sengketa konsumen alternatif.
Gagasan tentang perlindungan hak konsumen juga diperingati secara global, terinspirasi Presiden John F Kennedy. Pada 1983, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 15 Maret sebagai Hari Hak Konsumen Sedunia, sebuah perayaan tahunan untuk mengingatkan pentingnya perlindungan hak konsumen di seluruh dunia.
5. Hari Eggnog Nasional
Malam Natal semakin meriah dengan perayaan Hari Eggnog Nasional yang jatuh pada 24 Desember. Eggnog, minuman manis yang terbuat dari susu, gula, rempah-rempah, krim, dan telur, hanya tersedia di toko-toko selama musim liburan, telah menjadi tradisi keluarga yang dinikmati sehari sebelum Natal selama berabad-abad.
Eggnog, yang dikenal juga sebagai egg milk punch saat disajikan dengan alkohol, adalah minuman susu kental yang lembut, terbuat dari campuran krim, susu, gula, dan telur kocok untuk menciptakan tekstur berbusa. Meskipun minuman keras bersifat opsional, eggnog disajikan dingin setelah dipersiapkan, menjadikannya pilihan favorit di musim liburan.
Asal-usul minuman Natal manis ini masih menjadi perdebatan, begitu juga bahan-bahan utamanya. Menurut Oxford English Dictionary, kata "nog" merujuk pada bir kental yang diseduh di East Anglia, Inggris.
Beberapa teori lainnya menyatakan eggnog pertama kali dikembangkan di Eropa abad pertengahan dengan menggunakan susu panas. Istilah "eggnog" sendiri pertama kali tercatat pada edisi 26 Maret 1788 dari "New-Jersey Journal", yang menggambarkan seseorang yang menikmati segelas minuman tersebut.
Namun, tidak ada kesepakatan pasti tentang bagaimana minuman ini mendapatkan namanya. Salah satu teori menyebutkan eggnog berasal dari nama "grog," yang kemudian berkembang menjadi "eggnog", sementara yang lain berpendapat "nog" dalam bahasa Inggris Kuno berarti bir yang kuat.
Eggnog juga bisa dianggap sebagai turunan dari minuman Inggris kuno yang disebut posset, yang terbuat dari susu kental dicampur dengan anggur dan sering digunakan untuk tujuan pengobatan. Pada abad ke-16, krim dan bahan dasar jeruk ditambahkan, memberikan sentuhan baru pada minuman tersebut.
Itulah sederet informasi mengenai peringatan hari-hari besar pada tanggal 24 Desember 2024. Ada perayaan militer, malam hari raya natal hingga kemerdekaan Libya, masing-masing memiliki makna tersendiri bagi setiap orang yang merayakannya. Semoga bermanfaat detikers!
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/irb)