Pesawat mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel). Sebanyak 29 orang dilaporkan tewas dari kejadian ini.
"Sejauh ini kami telah mengonfrimasi 29 orang tewas dari kecelakaan," kata petugas pemadam kebakaran lokal, Lee Hyeon-ji, kepada AFP seperti yang dikutip detikcom, Minggu (29/12/2024).
"Namun jumlah korban dapat bertambah karena korban yang terluka parah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas penyelamat sedang mengevakuasi penumpang dari bagian belakang jet. Penyebab kecelakaan itu diduga terjadi karena adanya kontak dengan burung sehingga mengakibatkan roda pendaratan terganggu.
"Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh 'kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik' saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu," dikutip berdasarkan laporan dari kantor berita Yonhap.
Sementara 2 orang berhasil diselamatkan. "Saat ini dua orang telah diselamatkan, satu penumpang dan satu pramugari," kata badan pemadam kebakaran nasional dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Minggu (29/12/2024).
Dia menambahkan 32 truk pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Pesawat itu membawa 181 orang di dalamnya.
Dilansir Reuters, pesawat keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding di Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada Mingu (29/12) waktu setempat.
Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat Jeju Air dalam penerbangan dari ibu kota Thailand, Bangkok.Kecelakaan terjadi ketika pesawat mendarat di bandara tersebut.
Dalam video yang dibagikan oleh media lokal, menunjukkan pesawat bermesin ganda itu tergelincir di landasan pacu tanpa roda pendaratan yang jelas sebelum menghantam dinding lalu meledak mengeluarkan api dan puing-puing. Foto lainnya menunjukkan asap dan api menyelimuti bagian-bagian pesawat.
Sementara Presiden sementara Korea Selatan Choi Sang-mok yang menggantikan Presiden sementara Han Duck Soo yang juga dimakzulkan, memerintahkan otoritas pemerintah terkait untuk melakukan upaya maksimal untuk operasi penyelamatan korban.
"Choi Sang-mok memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanahan, serta otoritas pemadam kebakaran dan kepolisian, serta meminta badan-badan terkait untuk mengerahkan semua peralatan dan personel yang tersedia untuk operasi penyelamatan," berdasarkan pernyataan yang dirilis kantor Kementerian Ekonomi dan Keuangan, dilansir kantor berita Yonhap.
(yld/fat)