Pedagang Air Isi Ulang Beli Motor Pakai Uang Receh Usai Nabung 7 Tahun

Pedagang Air Isi Ulang Beli Motor Pakai Uang Receh Usai Nabung 7 Tahun

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 28 Des 2024 20:19 WIB
Pedagang air isi ulang beli motor tunai pakai uang koin.
Pedagang air isi ulang beli motor tunai pakai uang receh tabungan 7 tahun yang disimpan dalam 2 galon bekas air mineral. (Foto: Istimewa)
Bojonegoro -

Pedagang air isi ulang di Desa Bakalan, Kecamatan Kapas, Bojonegoro viral di medsos gegara beli motor dengan uang receh. Uang receh dengan total senilai lebih dari Rp 33 juta itu merupakan hasil menabung selama 7 tahun.

Pedagang bernama Bambang itu disebut membeli motor untuk anak semata wayangnya. Namun dia berniat membelinya secara tunai dengan uang recehan koin maupun kertas yang dikumpulkan di galon bekas air mineral.

Sri Hariyani, marketing dealer Honda MPM motor di Jalan Teuku Umar, Bojonegoro mengatakan bahwa konsumennya yang bernama Bambang itu mengaku telah menabung selama 7 tahun untuk mengumpulkan uang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kurang lebih tujuh tahunan katanya pak Bambang itu buatngumpulkan,nabung. Jadi koin Rp 17,5 juta dan sisanya dikasih uang pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000. Deal harga motor PCX senilai Rp 33,5 juta," kata Sri kepada detikJatim, Sabtu (28/12/2024).

Sri pun menceritakan bahwa mulanya pelanggannya itu nggak yakin bahwa dia bisa membeli motor dengan uang receh hasil tabungannya. Untuk itu sang pelanggan menghubung Sri dan menanyakan kemungkinannya.

ADVERTISEMENT

"Awalnya itu saya sore hari 13 Desember dihubungi calon konsumen Pak Bambang. Orang Bakalan, Kapas. Punya usaha air isi ulang. Tanya bisa nggak beli motor pakai uang receh koin? Ya aku jawab bisa. Besok paginya aku ke rumahnya bantu bongkar dan ngitung uangnya," kata Anik.

Sri Hariyani yang merupakan sales marketing Honda ini dengan semangat dan senang hati membantu menghitung uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 rupiah yang disimpan dalam 2 galon dan beberapa botol bekas air mineral yang totalnya mencapai Rp 17,5 juta.

Selain itu, Sri juga membantu menghitung uang kertas pecahan Rp 5.000 dan Rp 10.000 yang totalnya bisa untuk menutup biaya pembelian motor senilai lebih dari Rp 33 juta.

Proses penghitungan uang recehan koin dan kertas itu dilakukan oleh keluarga Bambang dibantu oleh Sri selaku sales motor selama 3 hari. Uang receh itu kemudian dibungkus untuk dibawa ke dealer membeli motor secara tunai.

"Jadi dibongkar dan dihitung lalu dibungkusi itu selama tiga hari di rumahnya. Lalu pak Bambang bersama istri dan anaknya ke dealer dengan uang receh yang telah dihitung dari rumah sebelumnya, dibungkus dua sak (karung) dan satu tas dibawa ke dealer," kata Sri.

Terlihat dalam video yang viral tersebut Bambang bersama istrinya masuk ke dalam dealer dengan mengangkat 2 sak uang koin dan kertas yang dibungkus tas plastik warna oranye.




(dpe/iwd)


Hide Ads