Satpol PP Gagalkan Pengiriman 2 Truk Pengemis Masuk Kota Malang

Satpol PP Gagalkan Pengiriman 2 Truk Pengemis Masuk Kota Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 26 Des 2024 20:59 WIB
Ilustrasi. Tim Urai Trantibum Satpol PP Kota Malang saat mengamankan 16 pengemis di Kota Malang.
Ilustrasi. Tim Urai Trantibum Satpol PP Kota Malang saat mengamankan 16 pengemis di Kota Malang. (Foto: Istimewa)
Kota Malang -

Satpol PP mendapati 2 truk yang diduga memuat puluhan pengemis dari luar daerah. Diduga puluhan pengemis itu hendak didrop di wilayah Kota Malang.

Kasatpol PP Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan bahwa penggagalan dugaan droping pengemis itu dia lakukan secara tidak sengaja.

"Kejadiannya itu pada 13 Desember 2024 lalu. Saat itu saya perjalanan pulang setelah keliling melakukan pemantauan pos penjagaan sekitar pukul 24.00 WIB," kata Heru, Kamis (26/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat perjalanan pulang, Heru melintas di Simpang 4 Rajabali menuju arah Stadion Gajayana. Ketika berada di Jalan Semeru tepatnya di monumen TGP, dia melihat ada 2 truk mencurigakan.

"Saat di momunem itu ada 2 truk belok ke kiri (Jalan Tangkuban Perahu), di situ kan jalan satu arah. Truk itu berhenti di situ dan tiba-tiba terlihat ada beberapa orang mulai turun dari bak yang ditutup bagian atasnya," ungkap Heru.

ADVERTISEMENT

"Saya samperin dan saya tanya ada apa ini, dari mana ini, tapi nggak ada yang jawab. Saat saya suruh buka bak truk, ternyata ada sekitar 20-25 orang di dalam. Ada anak kecil, perempuan hingga laki-laki," sambungnya.

Melihat hal itu, Heru langsung bertanya kepada sopir truk itu. Sang sopir mengaku mereka dari Pasuruan. Karena sendirian, Heru memerintahkan sopir truk untuk kembali ke daerahnya.

"Saya bilang ke sopirnya, saya lepas asal semua kembali. Jangan sampai turun di Kota Malang. Ini bawa orang banyak bisa TPPO (tindak pidana perdagangan orang) lo," terangnya.

Heru mencoba memastikan truk tidak melakukan droping dengan cara membuntuti. Saat diikuti, 2 truk itu berjalan ke arah Kota Batu melalui Jalan MT Haryono.

"Saya buntuti sampai Jalan MT Haryono dan saya lihat mereka lurus terus (ke Kota Batu). Setelah itu saya belok dan kembali ke rumah," ungkap Heru.

Dia menduga, orang-orang yang ada di bak truk itu adalah pengemis atau gelandangan. Itu terlihat dari wajah-wajah mereka yang cukup familiar.

"Saat saya tanya, mereka mengaku dari Pasuruan. Tapi saya lihat plat nopol truk itu plat B, saya lupa detailnya," katanya.

Dari temuan itu, Satpol PP Kota Malang membentuk Tim Urai Trantibum demi mengawasi peredaran pengemis dan gelandangan di wilayah Kota Malang.

"Tim ini sudah bergerak sejak beberapa waktu lalu. Terbaru, petugas menjaring 16 orang (gelandangan/pengemis) dan kami kirim ke Kampung Topeng bersama Dinsos," ujar Heru.

"Memang banyak orang mengais rejeki dengan cara begitu (mengemis). Maka saya bentuk Tim Urai itu untuk menjaga kondusifitas di Kota Malang," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads