Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial TH (24) mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo, Kabupaten Mojokerto. Ia nekat bunuh diri diduga karena putus cinta. Ia juga meninggalkan pesan terakhir untuk ibunya.
Budhe TH, SP (60) menceritakan, awalnya keponakannya itu berpamitan kepada ibunya untuk jalan-jalan mencari angin segar pada Senin (23/12/2024) setelah magrib. Ia mengendarai sepeda motor Honda BeAT nopol S 3291 NAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban kemudian mengirim pesan kepada adiknya melalui HP. Ia menitipkan pesan terakhir untuk ibunya. TH meminta adiknya agar menyampaikan kepada ibunya bahwa dia tidak akan pulang.
"Dia (TH) titip pesan kepada adiknya lewat HP, tolong aku pamitkan mama kalau aku tidak pulang," terang SP kepada wartawan di lokasi sambil menirukan pesan terakhir TH, Selasa (24/12/2024).
Anak kedua dari empat bersaudara itu, terang SP, terkenal pendiam. Kepergian TH membuat ibunya sangat terpukul. Pasalnya, sebelum TH, kakak kandungnya laki-laki lebih dulu meninggal dunia karena sakit.
"Ibunya sangat terpukul, dia terus bicara ingin menyusul anaknya," ungkapnya.
Ibu TH tak kuasa membendung air mata saat keluarga menggelar doa bersama di sisi selatan Dam Rolak Songo, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar. Ia tampak lemas, tak berdaya.
Sementara tante TH berinisial MK (49) mengungkapkan alasan keponakannya nekat mengakhiri hidup. TH disebut usai putus dengan pacarnya berinisial TS yang telah menjalin hubungan selama 5-6 tahun.
Selama berpacaran itu TS juga sudah dekat dan berhubungan dengan keluarga TH. Pasangan kekasih itu putus karena TH tidak bisa melamar TS karena tidak memiliki pekerjaan. Korban sehari-hari hanya membantu usaha katering ibunya.
"Cerita adiknya, pacarnya minta dilamar. Kalau tidak mau melamar sampai tahun depan, pacarnya mau menerima lamaran cowok lain. Dia mempersilakan pacarnya cari cowok lain, akhirnya putus," ungkapnya.
Kronologi Kejadian
TH melompat ke Sungai Brantas pada Senin (23/12/2024) sekitar pukul 21.15 WIB. Saat kejadian, TH mengenakan jaket hoodie warna hitam dan celana jins panjang.
Menurut keterangan pengunjung warkop, Alvi (18), TH datang ke warung kopi depan Dam Rolak Songo sekitar pukul 21.00 WIB. Tanpa basa-basi, ia langsung menitipkan sepeda motor HondaBeAT nopol S 3291NAW beserta kunci, STNK, dan sebuah helm.
"Katanya ada keluarganya mau ambil. Saya tanya dia mau ke mana, dia suruh saya di sini saja. Kemudian dia jalan ke sungai," terangnya.
Setelah menitipkan sepeda motornya, korban berjalan ke Dam Rolak Songo di seberang warkop. Alvi mengaku sempat menghampiri TH yang berjalan ke arah Sungai Brantas. Ia membujuknya untuk kembali ke warkop, namun korban menolak.
"Kondisinya sudah menangis, katanya menunggu temannya. Saya balik ke warung, dia lari ke sungai sekitar jam 21.15 WIB," jelasnya.
Kesaksian pengunjung warkop lainnya bernama Aldeva (19), ia melihat langsung saat TH menceburkan diri ke Sungai Brantas. Ia sempat meneriaki korban agar mengurungkan niatnya, namun tidak berhasil membuat TH mengurungkan niatnya.
"Saya teriaki, dia justru lompat ke sungai. Kemudian dia berenang ke tengah dam, bukannya menepi. Setelah itu tenggelam," ungkapnya.
Usai kejadian, keluarga korban dibantu warga sekitar berusaha mencari TH di sekitar Dam Rolak Songo. Polisi, TNI, BPBD dan para relawan juga di lokasi melakukan asesmen.
"Airnya deras, malam, jangan sampai ada korban kedua. Besok (hari ini, red) kami lakukan pencarian," tandas Kapolsek Mojoanyar AKP Armana, Selasa malam.
(irb/iwd)