Eri Minta Pintu Air Tengah Kota Ditutup Agar Banjir di Surabaya Tak Meluas

Eri Minta Pintu Air Tengah Kota Ditutup Agar Banjir di Surabaya Tak Meluas

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 24 Des 2024 19:29 WIB
Surabaya banjir setelah diguyur hujan lebat sejak sore
Surabaya banjir setelah diguyur hujan lebat sejak sore (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah kawasan di Surabaya banjir akibat hujan lebat sejak pukul 15.30 WIB. Wali Kota Eri Cahyadi meminta untuk menutup pintu air tengah kota agar dalam kota tidak banjir dan semakin meluas.

Eri mengatakan, banjir dan genangan terpantau ada di beberapa titik, seperti di Gayungan, Ketintang, Margorejo, Jalan Kartini dan lainnya. Karena hujan lebat telah mengguyur hampir empat jam.

Langkah yang dilakukan agar banjir dan genangan surut, serta tidak meluas ke kawasan lain, sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyedot air. Kemudian air dialirkan ke sungai, untuk memindahkan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga meminta pintu air tengah kota ditutup. Sebab jika dibuka semua bisa membuat tengah kota banjir.

"Kita minta untuk yang menuju Kalimas juga ditutup, karena kalau dibuka nanti tengah kota banjir. Kita sudah kooridnais pintu air tidak dibuka semua, bisa kelem (tenggelam) Surabaya," kata Eri saat dihubungi, Selasa (24/12/2024).

ADVERTISEMENT

Eri menjelaskan, titik paling parah ada di Surabaya Selatan. Karena hujan terparah ada di kawasan tersebut dan belum berhenti.

"Di Dharmawangsa, Srikana sudah mulai tinggi sungainya juga. Dibuang ke sungai besar wis beres. Tinggi air di Wonorejo saja 185. Sudah maksimal nggak bisa nampung air lagi sudah," jelasnya.

Ia mengatakan, hari ini semua sungai di Surabaya. Seperti sungai Jagir sudah penuh semua.

"Aliran air nggak bisa masuk sungai. Di Sungai Wonokromo, yang Rolak udah penuh, nggak bisa masuk sungai lagi, karena daerah Jomabang, Mojokerto hujan air dibuka lari kesini jadi penuh semuanya, kita antre masuk sungai," urainya.

"Semua aliran lewat Surabaya, di sana hujan penuh, sungai-sungai yang ada pintu airnya peres semua, nggak bisa nampung air. Jadi dari tempat kita masuk sungai besar nggak bisa nunggu hujan reda," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads