Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana Alam di Jawa Timur Jelang Nataru

Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana Alam di Jawa Timur Jelang Nataru

Hilda Rinanda - detikJatim
Minggu, 22 Des 2024 05:30 WIB
Jalan tol di Jatim
Ilustrasi jalan tol di Jatim/Foto: Dok. Jasa Marga Transjawa Tollroad
Surabaya -

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 diprediksi akan meningkatkan volume kendaraan di berbagai wilayah di Jawa Timur. Untuk itu, pengguna jalan perlu mewaspadai sejumlah jalur rawan kecelakaan, rawan macet dan bencana alam yang tersebar di beberapa daerah Jatim.

Saat ini, Polda Jatim telah menggelar Operasi Lilin Semeru 2024. Operasi ini berfungsi untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam merayakan Natal hingga menikmati libur Nataru dengan berlibur.

Berikut jalur rawan kecelakaan, rawan macet hingga bencana alam yang dihimpun detikJatim:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur Rawan Kecelakaan

Di Jawa Timur, ada sejumlah jalur yang rawan kecelakaan, di antaranya:

  • Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
    Kepadatan lalu lintas terutama di pintu keluar menuju kawasan Mojokerto.
  • Jalur Pantura Tuban-Lamongan
    Lalu lintas kendaraan berat yang padat dan jalan bergelombang.
  • Jalur Malang-Batu-Kediri (Kawasan Payung)
    Tanjakan curam dan tikungan tajam sering menjadi penyebab kecelakaan.
  • Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo
    Kondisi jalan lurus panjang yang kerap membuat pengemudi lengah.
  • Jalan Arteri Gresik-Manyar
    Tingginya aktivitas kendaraan logistik.

Jalur Rawan Bencana Alam

Selain rawan kecelakaan, beberapa wilayah juga diidentifikasi sebagai jalur rawan bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir:

ADVERTISEMENT
  • Jalur Pacitan-Ponorogo
    Sering terjadi tanah longsor akibat curah hujan tinggi
  • Kawasan Ranupani, Lumajang
    Daerah yang rawan longsor, terutama menuju kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru.
  • Jalan Nasional Probolinggo-Banyuwangi
    Potensi banjir di daerah rendah.
  • Jalur Trenggalek-Tulungagung
    Risiko longsor di jalan-jalan pegunungan.
  • Jalur Kediri-Blitar (Ngantang)
    Titik rawan longsor akibat kemiringan lereng yang ekstrem.

Jalur Rawan Kemacetan

Beberapa titik di Jawa Timur juga dikenal rawan kemacetan, terutama saat puncak liburan:

  • Jalur Surabaya-Malang (Karanglo dan Lawang)
    Kemacetan sering terjadi akibat volume kendaraan tinggi dan penyempitan jalan.
  • Jalur Wisata Batu (Selecta, Jatim Park, dan Songgoriti)
    Kepadatan wisatawan menuju objek wisata.
  • Jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi
    Peningkatan kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.
  • Jalan Raya Mojokerto-Pacet-Trawas
    Jalur wisata yang sering macet terutama di akhir pekan.
  • Jalur Tol Pandaan-Malang
    Kepadatan kendaraan terutama di gerbang tol keluar.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan, pada Operasi Lilin Semeru 2024, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Di antaranya, titik rawan kemacetan, rawan kecelakaan lalu lintas, dan titik rawan bencana.

"Ini (titik-titik rawan) telah kita petakan ada beberapa spot, treatment-nya juga berbeda. Untuk titik rawan bencana kita telah tempatkan personel dari Dinas PU,Basarnas, dan lainnya. Kemudian, untuk titik yang memang kita prediksi jadi titik kepadatan baru, untuk di tolSingosari-Pandaan prediksi kepadatan sampai 0,7 ratio kepadatannya, artinya belum sampai 1% volume kendaraan berbanding kapasitas jalan," ujar Komarudin saat ditemui awak media di Polda Jatim, Jumat (20/12/2024).

Komarudin optimis, para personel gabungan dapat melaksanakan tugas secara maksimal. Kendati ada beberapa titik krusial yang ada di Jatim.

"Mengingat juga pada operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrem, sehingga kita akan antisipasi betul dan apa yang menjadi kekhawatiran nanti termasuk kepadatan nanti bisa secepatnya kita urai," bebernya.

Ia menyebut, seluruh personel gabungan akan disebar pada masing-masing pos pelayanan dan terpadu yang disiapkan. Mereka bakal ditempatkan pada titik-titik strategis untuk pelayanan dan pengamanan.

Berdasarkan rapat lintas sektoral yang sudah dilakukan, Komarudin menegaskan, ada sejumlah masukan yang tengah tindaklanjuti, di antaranya antisipasi lonjakan lalin yang diprediksi akan dimulai pada Minggu (21/12/2024). Selain itu, sesuai hasil survey Kemenhub RI menyebut, Jatim menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi dalam pergerakan.

"Jatim menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi dalam pergerakan yang meningkat 2.82% dari 107 juta pergerakan dan tahun ini diprediksi jadi 110 juta pergerakan. Ini yang kita antisipasi, tahapan-tahapan kegiatan pre-emtif dan preventif telah dilakukan, termasuk juga antisipasi terhadap terjadinya laka lantas yang menggunakan atau melibatkan sarana angkutan umum," katanya.

Polisi dengan 3 melati di pundaknya itu menyatakan, pihaknya telah melakukan ramp check serta imbauan-imbauan pada para pengusaha angkutan bus dan truk per hari ini, sebagaimana SKB 3 menteri yang menyebutkan telah dilakukan pembatasan sumbu 3 ke atas.

Selanjutnya, para personel gabungan akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang terjadi. Ia berharap Operasi Lilin Semeru 2024 berjalan aman, tertib, dan nyaman.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads