Operasi Lilin Semeru 2024 mulai digelar. Sejumlah personel gabungan dari Polri, TNI, hingga instansi terkait disiagakan dan bakal disebar ke sejumlah titik se-Jatim.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan, seluruh personel gabungan akan disebar pada masing-masing pos pelayanan dan terpadu yang disiapkan. Mereka bakal ditempatkan pada titik-titik strategis untuk pelayanan dan pengamanan.
"Diisi gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait untuk mampu memberikan pelayanan dan pengamanan pada masyarakat di malam tahun baru 2025," kata Komarudin saat ditemui awak media di Polda Jatim, Jumat (20/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rapat lintas sektoral yang sudah dilakukan, Komarudin menegaskan, ada sejumlah masukan yang tengah tindaklanjuti, di antaranya antisipasi lonjakan lalin yang diprediksi akan dimulai pada Minggu (21/12/2024). Selain itu, sesuai hasil survey Kemenhub RI menyebut, Jatim menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi dalam pergerakan.
"Jatim menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi dalam pergerakan yang meningkat 2.82% dari 107 juta pergerakan dan tahun ini diprediksi jadi 110 juta pergerakan. Ini yang kita antisipasi, tahapan-tahapan kegiatan pre-emtif dan preventif telah dilakukan, termasuk juga antisipasi terhadap terjadinya laka lantas yang menggunakan atau melibatkan sarana angkutan umum," imbuhnya.
Polisi dengan 3 melati di pundaknya itu menyatakan, pihaknya telah melakukan ramp check serta imbauan-imbauan pada para pengusaha angkutan bus dan truk per hari ini, sebagaimana SKB 3 menteri yang menyebutkan telah dilakukan pembatasan sumbu 3 ke atas.
Selanjutnya, para personel gabungan akan memantau secara langsung untuk mengantisipasi lonjakan yang terjadi. Ia berharap Operasi Lilin Semeru 2024 berjalan aman, tertib, dan nyaman.
Komarudin menuturkan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Di antaranya ada titik rawan kemacetan, rawan laka lantas, dan titik rawan bencana.
"Ini (titik-titik rawan) telah kita petakan ada beberapa spot, treatment-nya juga berbeda. Untuk titik rawan bencana kita telah tempatkan personel dari Dinas PU, Basarnas, dan lainnya. Kemudian, untuk titik yang memang kita prediksi jadi titik kepadatan baru, untuk di tol Singosari-Pandaan prediksi kepadatan sampai 0,7 ratio kepadatannya, artinya belum sampai 1% volume kendaraan berbanding kapasitas jalan," ujarnya.
Komarudin optimis, para personel gabungan dapat melaksanakan tugas secara maksimal. Kendati ada beberapa titik krusial yang ada di Jatim.
"Mengingat juga pada operasi ini berdasarkan prediksi dari BMKG bahwa mulai hari ini sampai akhir tahun nanti akan terjadi cuaca yang cukup ekstrem, sehingga kita akan antisipasi betul dan apa yang menjadi kekhawatiran nanti termasuk kepadatan nanti bisa secepatnya kita urai," tutupnya.
(pfr/hil)