Perempuan Lompat dari Kapal Feri Diduga Mau ke Bali untuk Temui Putranya

Perempuan Lompat dari Kapal Feri Diduga Mau ke Bali untuk Temui Putranya

Yakub Mulyono - detikJatim
Minggu, 22 Des 2024 07:00 WIB
Perempuan lompat dari Kapal Feri di Selat Bali ditemukan.
Perempuan lompat dari Kapal Feri ke Selat Bali ditemukan meninggal. (Foto: Istimewa)
Jember -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang perempuan berinisial WI (52) tiba-tiba melompat dari kapal feri KMP Citra Mandali Sakti ke selat Bali saat kapal tersebut sedang perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Perempuan itu diperkirakan tadinya akan mengunjungi sanak saudara dan puteranya yang sedang bekerja di Bali.

WI melompat ke Selat Bali meninggalkan anaknya yang mengalami autis di dalam mobil Innova bernopol P 1494 KO yang dia tumpangi. Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Gilimanuk Letda Laut (P) Bayu Primanto mengatakan sebenarnya penumpang lain sudah memperingatkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban melompat meskipun sudah diperingatkan oleh penumpang lain," ujar Bayu dilansir dari detikBali, Sabtu (21/12/2024).

Perempuan asal Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember itu ditemukan dalam keadaan meninggal oleh 6 nelayan di pesisir Pantai Prapat Agung, Bali. Jenazahnya mengapung terdampar di tepian pantai Prapat Agung.

ADVERTISEMENT

"Korban meninggalkan anaknya yang sakit (autis) di mobil travel. Diduga korban mengalami masalah pribadi yang membuatnya nekat melakukan aksi tersebut," kata Bayu.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Dian Yurida Bahtiar menjelaskan bahwa WI memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya mengalami disabilitas autis yang ditinggal di dalam mobil. Sedangkan anak keduanya sedang bekerja di Bali.

Bahtiar mengatakan WI memang tidak secara langsung berpamitan dengan para tetangganya, tapi dia menduga bahwa WI berangkat ke Bali kemungkinan untuk menemui sanak saudaranya juga anak laki-lakinya.

"Tujuannya ke Bali selain ke saudaranya mungkin untuk ketemu anak laki-lakinya yang sedang bekerja di Bali," ujarnya.

Bahtiar menduga motif WI bunuh diri akibat kondisi finansial yang semakin memburuk setelah suaminya meninggal pada 2018. Usaha yang dia warisi dari suaminya sempat kembang kempis.

"Semenjak suaminya meninggal, memang ekonominya sulit. Terbukti dari toko onderdil yang ada di rumahnya itu akhirnya buka tutup," kata Bahtiar.

Setelah toko onderdil sepeda motor itu tidak stabil, WI beberapa kali memulai usaha baru. Mulai dari jualan makanan dan gorengan keliling pasar Lojejer, hingga beberapa usaha lainnya. Namun usaha jualan makanan dan gorengan itu kurang berhasil.

"Rumahnya itu kan area pasar Lojejer. Beberapa kali jualan, seperti makanan dan gorengan, dikelilingkan ke pasar tapi nggak laku. Kemungkinan penyebab bunuh diri itu adalah faktor ekonomi," ujar Bahtiar.

Jenazah WI rencananya akan dimakamkan di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember. Hingga pukul 18.30 WIB jenazah masih dalam perjalanan ke rumah duka.

"Mungkin akan dimakamkan malam ini atau besok pagi," pungkas Bahtiar.

Lihat Video 'Detik-detik Wanita asal Jember Lompat ke Laut di Selat Bali':

[Gambas:Video 20detik]



(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads