Data yang dirilis Polres Mojokerto menunjukkan terjadi 615 tindak pidana sepanjang 2023. Dari jumlah itu, 495 kasus berhasil dituntaskan sehingga menunggak 120 kasus.
Kriminalitas di wilayah hukum Polres Mojokerto berhasil ditekan sampai turun 47,3% tahun 2024 menjadi 324 kasus. Dari jumlah itu, 265 kasus tuntas sehingga menunggak 59 kasus.
Lebih rinci lagi, jumlah tindak pidana curat turun 54% dari 163 kasus tahun 2023 menjadi 75 kasus sepanjang 2024. Curas turun 20% dari 15 kasus menjadi 12 kasus. Sedangkan curanmor turun 75,7% dari 33 kasus menjadi 8 kasus.
"Tahun ini, kriminalitas didominasi judi. Saat Pilkada 2024, kami laksanakan KRYD dan patroli gabungan skala besar yang berdampak menurunkan kriminalitas," terang Kabag Ops Polres Mojokerto Kompol Hendro Susanto saat jumpa pers, Jumat (20/12/2024).
Satlantas Polres Mojokerto juga sukses menurunkan jumlah kecelakaan. Sepanjang 2023 terjadi 1.028 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 166 korban meninggal, 7 luka berat, 1.155 luka ringan, serta kerugian materi Rp 1.847.500.000.
Jumlah kecelakaan lalu lintas turun 3,5% menjadi 992 kejadian sepanjang 2024. Jumlah korban meninggal juga turun 3,6% dari 2023 menjadi 160 jiwa. Sedangkan korban luka berat 9 orang, 1.131 luka ringan, serta kerugian materi Rp 1.871.900.000.
"Kalau ungkap yang dilakukan Satreskoba Polres Mojokerto naik dari 99 perkara dengan jumlah tersangka 113 orang menjadi 125 perkara dengan 144 tersangka," jelas Hendro.
Sedangkan barang bukti yang disita sepanjang 2023, lanjut Hendro, meliputi 1.006,97 gram sabu, 122,9 gram ganja, 172.829 butir pil dobel L dan 13 butir inek. Barang bukti sepanjang tahun ini 556,94 gram sabu, 6,68 gram ganja, 174.306 pil dobel L, serta 3 butir inek.
"Tahun 2024 pil dobel L menjadi trend," ujarnya.
Jumlah kasus peredaran miras yang ditindak tegas Polres Mojokerto juga naik signifikan. Jika tahun 2023 polisi menindak 75 kasus dan menyita 1.119 liter miras, sepanjang 2024 mengungkap 124 kasus dan menyita 8.887 liter miras.
Premanisme di wilayah hukum Polres Mojokerto juga ditindak tegas. Terbukti jumlah kasus premanisme yang diungkap naik dari 29 kasus tahun 2023 menjadi 72 kasus tahun 2024. Knalpot brong yang disita bertambah dari 4 menjadi 39 kendaraan.
"Knalpot brong tetap kami laksanakan KRYD untuk menjaga kondusivitas tahun baru," tandas Hendro.
(abq/iwd)