Sosok KH Sholeh Hayat, Ulama NU Asal Jatim yang Tutup Usia Hari Ini

Sosok KH Sholeh Hayat, Ulama NU Asal Jatim yang Tutup Usia Hari Ini

Firtian Ramadhani - detikJatim
Jumat, 20 Des 2024 14:55 WIB
Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur KH Sholeh Hayat wafat
Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur KH Sholeh Hayat wafat/Foto: Istimewa (Dok PWNU Jatim)
Surabaya -

Ulama sekaligus Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Sholeh Hayat SH telah wafat di Bangil, Pasuruan, Jumat (20/12/2024). Lantas, siapa sebenarnya sosok KH Sholeh Hayat? Simak profil lengkapnya di sini.

KH Sholeh Hayat wafat dalam usia 74 tahun. Kepergian KH Sholeh Hayat membawa duka mendalam bagi seluruh keluarga besar NU di Jawa Timur. Sebab, dirinya dikenal luas sebagai Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur periode 2024-2029.

Profil Kiai Sholeh Hayat

Lahir di Gresik, 30 September 1949, sosok KH Sholeh Hayat telah mengawali khidmah dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) saat dirinya baru berusia 11 tahun dan tidak berhenti hingga hari ini. KH Sholeh Hayat menetap di Jalan Diponegoro Gg V/165, Kiduldalem, Bangil, Pasuruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kecil, Sholeh menempuh pendidikan di pesantren Surabaya, tepatnya di Pondok Pesantren Kebundalem, Jalan Pegirian 220 Surabaya. Kala itu, ia diasuh oleh KH. Mukhtar Faqih atau putra KH. Faqih Maskumambang, Dukun, Gresik yang merupakan salah satu muassis NU.

Setelahnya, Sholeh menempuh pendidikan formal di IAIN Sunan Ampel Surabaya serta Universitas Sunan Giri Surabaya mengambil studi Hukum pada tahun 2004. Pengalaman keorganisasian di NU serta relatif lengkap dari kepengurusan IPNU hingga NU mulai tingkat bawah hingga provinsi.

ADVERTISEMENT

Di tahun 1967, ia menjabat sebagai Ketua Ranting IPNU Ranting Kebundalem. Setahun berselang, ia kembali diamanahi menjadi Ketua Anak Cabang IPNU Pabean Surabaya Utara. Kepemimpinan KH Sholeh Hayat tak berhenti, ia pun dipercaya menjadi Wakil Sekretaris IPNU Surabaya tahun 1970.

Dua tahun berselang hingga tepatnya tahun 1982, ia resmi mengawali jabatannya sebagai Sekretaris PW IPNU Jawa Timur dan Ketua Umum IPNU Jawa Timur. Bahkan, sampai kini, ia masih tercatat sebagai salah satu Penasihat Majelis Alumni IPNU Jawa Timur.

Adapun pengalaman kepengurusan dalam organisasi NU berikutnya, KH Sholeh Hayat menjadi Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur pada tahun 1984-1996, Wakil Ketua PWNU Jatim tahun 1996-2018 serta Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim tahun 2018-2029.

Tidak hanya itu, beliau juga memiliki pengalaman pengkaderan secara lengkap yakni Pendidikan Kader IPNU Tingkat Nasional di Lampung, PKPNU PWNU Jatim serta PMKNU No. 20221.2148, VI PBNU 2022. Menurut catatan PW IPNU Jatim, beliau adalah sosok aktivis angkatan pertama IPNU tahun 1954.

Selain aktivis, ia juga gemar menorehkan karya serta menulis buku. Salah satu buku yang pernah ditulis tahun 2016 berjudul "Kiai dan Santri dalam Perang Kemerdekaan". Dalam buku ini, terdapat cara-cara licik yang dilakukan penjajah untuk membasmi Indonesia, serta perlawanan santri dan kiai saat menghadapi penjajah.

Kini, ulama besar NU itu telah wafat saat menginjak usia ke-74 tahun. Meski begitu, KH Sholeh Hayat tetap dikenal sebagai Database NU. Dirinya telah menyalurkan banyak arsip kepada NU dan telah berjejer-jejer sebagai koleksi di rumah duka Bangil, Pasuruan.

Melalui koleksi arsip NU ini, banyak rekan-rekan IPNU menyebut KH Sholeh Hayat sebagai The Living NU Library hingga The Living NU Archive. Berbagai pengalaman dan rekam jejaknya pernah menempatkan KH Sholeh sebagai figur terdepan untuk mengabdi kepada masyarakat saat menjadi Anggota DPRD Jatim Fraksi PKB pada periode 2014-2019.

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads