9 Tanggul Jebol Sebabkan Banjir di Ponorogo, di Mana Saja?

9 Tanggul Jebol Sebabkan Banjir di Ponorogo, di Mana Saja?

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 17 Des 2024 23:30 WIB
banjir di Ponorogo
Jalanan di desa di Ponorogo terendam (Foto: Charolin Pebrianti)
Ponorogo -

Sembilan tanggul jebol menyebabkan banjir di Ponorogo. Data dari BPBD Ponorogo, tanggul yang jebol ada di Desa Jetis, Josari, Wonoketro, Demangan, Patihan, Surodikraman, Grogol, Bedi Wetan, Bajang.

Kesembilan tanggul itu, kata Kalaksa BPBD Ponorogo, Masun pun ditutup secara kedaruratan. Agar banjir tidak semakin meluas pun juga untuk mengantisipasi jika ada debit air susulan.

"Ditutup secara kedaruratan sambil secara sempurna kita kaji dibangun dengan metode apa," tutur Masun kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang dihimpun detikJatim, ada tujuh kecamatan yang terendam banjir. Akibatnya ratusan rumah pun terdampak banjir. Tujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Sambit (Maguwan), Jetis (Josari, Tegalsari), Mlarak (Jabung), Siman (Demangan, Beton, Madusari), Balong (Ngampel), Kauman (Pengkol) dan Ponorogo (Brotonegaran, Kepatihan, Paju, Pakunden, Purbosuman).

"Tanggul di Sungai Paju yang jebol akhirnya menggenangi sejumlah kelurahan di Kecamatan Kota Ponorogo," jelas Masun.

ADVERTISEMENT

Menurut Masun, tanggul yang jebol ditutup menggunakan karung berisi pasir, bronjong, sesek atau anyaman bambu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi luapan besar ketika air sungai kembali meluap.

"Ini kita lakukan sambil menunggu anggaran berapa, DED dan RAB nya, sehingga bisa kita bangun secara permanen," ungkap Masun.

Saat ini, lanjut Masun, ada dua desa yang masih banjir yaitu Desa Pengkol dan Desa Ngampel dengan luapan air yang masih menggenangi jalan desa setinggi 30 sentimeter.

"Sudah dipastikan hampir semua titik surut, kecuali di Pengkol mungkin ada genangan sedikit," tukas Masun.

Sementara, untuk 250 pengungsi yang ada di Pendopo Kabupaten saat ini menurut Masun sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun ada 23 orang yang masih mengungsi karena termasuk golongan rentan.

"Tadi pagi hanya tinggal 23 orang, dimana masuk kategori rentan, yakni anak-anak dan lansia," pungkas Masun.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads