Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Sekeluarga di Ngancar, Kediri, harus menerima kenyataan pahit usai melakukan percobaan bunuh diri akibat jeratan utang pinjaman online (pinjol). Pasutri yang menjadi korban percobaan bunuh diri ditemukan lemas tak sadarkan diri di rumahnya dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Mereka terkejut dan sangat terpukul mengetahui bahwa anak bungsunya yang masih balita, MRS (2), meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga yang berusaha mengakhiri hidup mereka ini berhasil diselamatkan berkat anak sulung mereka, MDNP (8), yang dengan sigap menghubungi keluarga di Mojo, Kediri.
D dan M serta MDNP segera dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan oleh keluarga dan tetangga dalam kondisi lemas. Sementara itu, MRS, anak bungsu mereka, ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Keduanya syok setelah tahu anak bungsunya meninggal," ujar Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama, Senin (16/12/2024).
Pihak kepolisian kini masih mendalami lebih lanjut kejadian tragis ini. Diduga, keluarga tersebut mencoba bunuh diri dengan meminum racun tikus yang dicampur susu.
Polisi masih menunggu proses pemulihan fisik dan mental D dan M, yang saat ini menjalani perawatan di RSUD SLG, Kabupaten Kediri.
"Kami masih akan melihat kondisi keduanya. Kami fokus pada pemulihan keduanya baik secara fisik maupun psikis," lanjut Fauzi.
Fauzi menambahkan, setelah keduanya pulih, polisi akan kembali memintai keterangan dari mereka. "Kami tunggu mereka pulih," pungkas Fauzi.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa tekanan utang pinjol menjadi salah satu pemicu percobaan bunuh diri sekeluarga ini. M, sang ibu, merasa sangat tertekan dengan utangnya yang tak kunjung selesai. Ia sering menerima telepon dari nomor tidak dikenal yang terus menagih pembayaran utang, membuatnya semakin bingung dan frustasi hingga bercerita kepada suaminya, D.
Fauzi menambahkan, meski M sudah menghapus aplikasi pinjol tersebut, dirinya tetap diteror oleh sejumlah pihak yang terus menghubungi dan menagih utangnya.
"Untuk akun pinjaman online ini sudah dihapus dan lupa (nama aplikasinya), tetapi selalu dihubungi nomor telepon yang tak dikenal menagih utang. Suami dan istri meminta tolong ke kerabat, namun tidak ada yang bisa membantu. Akhirnya, mereka nekat mencoba bunuh diri dengan meminum racun bersama," ujar Fauzi.
"Racun tikus jenis timex ini sering digunakan di sawah untuk meracuni tikus. Racun tikus ini dicampur dengan susu dan diminum bersama-sama," lanjut Fauzi.
Fauzi menambahkan bahwa kondisi istri dan suaminya kini semakin membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di RS SLG Kediri. Sementara itu, kondisi anak pertama mereka, MDNP (8), juga sudah semakin membaik dan telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit untuk dirawat oleh kerabatnya.
(irb/hil)