- Pengertian Banjir Rob
- Dampak Banjir Rob
- Langkah Atasi Banjir Rob 1. Restorasi Ekosistem Pesisir 2. Pembangunan Infrastruktur yang Tahan Terhadap Banjir 3. Pengelolaan Alam yang Berkelanjutan 4. Perencanaan Tata Ruang yang Menyesuaikan Perubahan Iklim 5. Pendidikan dan Penyuluhan kepada Komunitas 6. Pemantauan dan Sistem Peringatan Dini 7. Peningkatan Kesiapsiagaan dan Respons Bencana
Banjir rob merupakan fenomena yang sering terjadi di pesisir pantai. Fenomena ini terjadi ketika air laut mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari biasanya, mengakibatkan genangan air yang masuk ke daratan.
Berbeda dengan banjir akibat hujan, banjir rob disebabkan beberapa faktor alam dan manusia, seperti perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, dan kerusakan ekosistem pesisir. Lantas, apa yang menyebabkan banjir rob, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan masyarakat pesisir?
Pengertian Banjir Rob
Banjir rob adalah fenomena alam yang terjadi ketika air laut meluap ke daratan dan menggenangi wilayah pesisir yang biasanya tidak terendam air. Fenomena ini berbeda dengan banjir biasa yang disebabkan curah hujan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada realitasnya, banjir rob biasanya terjadi saat pasang laut mencapai ketinggian yang lebih dari biasanya, sehingga air laut masuk ke area daratan, bahkan ke pemukiman yang berada di dekat pantai. Dalam beberapa kasus, fenomena ini dapat terjadi secara berkala, terutama di daerah yang memiliki topografi rendah.
Penyebab utama banjir rob adalah fenomena pasang surut yang tinggi, yang dipengaruhi gravitasi bulan dan matahari. Melansir laman BPBD Jatim, banjir luapan laut/rob disebabkan naiknya permukaan air laut, sering kali akibat badai, gelombang pasang, atau kerusakan ekosistem pesisir.
Namun, yang membedakan banjir rob adalah kenaikan permukaan air laut yang disebabkan pemanasan global. Pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair, sehingga volume air laut meningkat dan ketinggiannya naik secara global.
Hal ini membuat daerah pesisir menjadi lebih rentan terhadap genangan air, terutama pada saat pasang tertinggi. Selain itu, aktivitas manusia juga berperan dalam memperburuk kondisi banjir rob.
Salah satu faktor yang berkontribusi adalah penurunan permukaan tanah atau subsidence, yang terjadi akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan, penambangan, dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
Penurunan tanah ini menyebabkan wilayah pesisir menjadi lebih rendah, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir rob. Kerusakan ekosistem pesisir yang dimaksud, seperti penggundulan hutan mangrove dan rusaknya terumbu karang.
Banjir rob memiliki dampak yang luas, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Secara lingkungan, banjir rob dapat merusak ekosistem pesisir dan mengancam keanekaragaman hayati, daerah pada lahan pertanian, dan perikanan.
Selain itu, banyak wilayah yang terendam air akibat banjir rob, seperti pemukiman dan infrastruktur penting mengalami kerusakan atau bahkan kehancuran. Di sisi sosial, banjir rob memicu perpindahan penduduk dan menciptakan masalah baru.
Baca juga: Berkenalan dengan La Nina, Si Pembawa Hujan |
Dampak Banjir Rob
Terjadinya bencana banjir pada dasarnya telah memiliki dampak yang signifikan. Tidak hanya korban jiwa, banjir rob juga menimbulkan kerugian fisik. Berikut sejumlah dampak banjir rob yang perlu diketahui.
- Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka serius.
- Rumah, bisnis, dan infrastruktur bisa hancur atau rusak parah.
- Banjir bisa menyebabkan kerugian ekonomi besar akibat kerusakan dan gangguan aktivitas ekonomi.
- Banjir dapat merusak ekosistem sungai dan daerah pesisir.
- Air minum yang tercemar dapat menyebabkan krisis air bersih.
Langkah Atasi Banjir Rob
Banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir akibat kenaikan permukaan air laut menjadi tantangan serius bagi masyarakat di wilayah rentan. Dalam upaya mengatasi dampak buruknya, diperlukan langkah komprehensif yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta.
Mulai dari pembangunan infrastruktur penahan air hingga pengelolaan tata ruang yang berkelanjutan, berbagai solusi inovatif terus diupayakan untuk melindungi pesisir dari ancaman bencana ini. Berikut beberapa langkah mengatasi banjir rob yang bisa dilakukan.
1. Restorasi Ekosistem Pesisir
Melakukan penanaman kembali mangrove, terumbu karang, dan tumbuhan pesisir lainnya untuk memperkuat perlindungan alami terhadap gelombang laut. Menjaga dan melindungi ekosistem pesisir agar tidak rusak akibat aktivitas manusia seperti penebangan pohon dan alih fungsi lahan.
2. Pembangunan Infrastruktur yang Tahan Terhadap Banjir
Membangun tembok pembatas pantai atau pemecah gelombang untuk mencegah air laut masuk ke daratan. Memperbaiki sistem saluran air dan drainase untuk mempercepat pengaliran air laut yang meluap kembali ke laut.
3. Pengelolaan Alam yang Berkelanjutan
Mengurangi penggunaan air tanah secara berlebihan untuk mencegah penurunan permukaan tanah (subsidence). Menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan wilayah pesisir dan menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.
4. Perencanaan Tata Ruang yang Menyesuaikan Perubahan Iklim
Menyusun rencana tata ruang yang menghindari pembangunan di daerah yang rawan terpapar banjir rob. Membuat kebijakan zonasi yang membatasi kegiatan pembangunan di wilayah pesisir yang rentan terhadap kenaikan permukaan air laut.
5. Pendidikan dan Penyuluhan kepada Komunitas
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya banjir rob serta cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan di tingkat rumah tangga. Menyediakan pelatihan kepada warga pesisir mengenai cara membangun hunian yang tahan terhadap banjir rob dan langkah-langkah penanggulangan lainnya.
6. Pemantauan dan Sistem Peringatan Dini
Mengembangkan sistem pemantauan yang dapat mendeteksi perubahan ketinggian air laut dan cuaca untuk memberikan peringatan lebih awal kepada masyarakat pesisir. Mengintegrasikan data terkait perubahan iklim dan proyeksi pasang surut untuk memprediksi kemungkinan terjadinya banjir rob.
7. Peningkatan Kesiapsiagaan dan Respons Bencana
Meningkatkan kapasitas pemerintah dan warga dalam menghadapi banjir rob dengan membentuk tim tanggap darurat. Menyusun rencana evakuasi dan menyediakan tempat perlindungan yang aman bagi masyarakat yang terkena dampak banjir rob.
Itulah informasi singkat mengenai fenomena alam banjir rob. Meski belakangan memasuki musim hujan, namun tetap diutamakan untuk waspada terhadap bencana alam yang terjadi. Semoga bermanfaat detikers!
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)