Ini Peringatan Hari Besar yang Dirayakan 16 Desember, Ada Apa Saja?

Ini Peringatan Hari Besar yang Dirayakan 16 Desember, Ada Apa Saja?

Firtian Ramadhani - detikJatim
Senin, 16 Des 2024 10:50 WIB
Ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender. Cek hari besar 16 Desember. Foto: Vladimir Sukhachev/Getty Images/iStockphoto
Surabaya -

Tanggal 16 Desember jatuh pada hari Senin dalam kalender Masehi 2024. Lantas, apa saja momen-momen penting yang terjadi pada tanggal ini? Yuk, simak sejumlah peringatan hari besar pada tanggal ini.

Pada hari ini, ada sejumlah peringatan penting baik dalam skala nasional maupun internasional. Berikut daftar peringatan penting yang terjadi pada tanggal 16 Desember, serta maknanya bagi masyarakat.

Hari Besar 16 Desember

Mulai dari peringatan sejarah hingga rekonsiliasi, tanggal ini memiliki arti beragam bagi masyarakat. Berikut daftar hari besar yang jatuh pada 16 Desember dan cerita di baliknya. Simak informasi di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Akademi TNI

Dilansir dari laman resmi Akademi TNI, tanggal 16 Desember diperingati sebagai Hari Akademi TNI di Indonesia pada setiap tahunnya. Pada hari ini, disahkan Surat Keputusan Presiden RI No 185/Koti/1965 tanggal 16 Desember 1965.

Akademi TNI dimulai dengan integrasi formal pada 5 Oktober 1965, diikuti integrasi parsial tahap pertama pada 29 Januari 1967, dengan pembentukan Akabri bagian umum di Magelang. Pada 29 Januari 1969, integrasi parsial tahap II memberi wewenang komando kepada Danjen Akabri.

ADVERTISEMENT

Sejak berdirinya, Akabri mengalami beberapa perubahan organisasi, termasuk pada 1984, 2002, 2007, dan 2008. Setelah reformasi 1999, Akabri resmi berganti nama menjadi Akademi TNI dan Akademi Angkatan, dengan Resimen Chandradimuka (Menchandra) berada di bawah Danjen Akademi TNI.

Pada tahun 1984, akademi menerapkan pendidikan empat tahun, namun sejak 1985, sistem pendidikan berubah menjadi 3+1 tahun. Pada 2007, sistem pendidikan kembali menjadi empat tahun, dengan satu tahun pendidikan integratif di Menchandra dan tiga tahun di Akademi Angkatan.

Pada akhirnya, Keputusan Panglima TNI pada 2007 dan 2018 telah mengubah lama pendidikan integratif, yang mana awalnya pendidikan dilaksanakan dari lima bulan menjadi 12 bulan, kemudian kembali berubah menjadi enam bulan.

2. Hari Kemerdekaan Kazakhstan

Melansir laman National Today, Hari Kemerdekaan Kazakhstan, yang diperingati setiap 16 Desember, merupakan hari libur nasional terbesar sejak 1991. Perayaan sering berlangsung selama dua hari pada 16-17 Desember.

Jika jatuh pada akhir pekan, hari Senin berikutnya juga dianggap libur. Warga Kazakhstan merayakan dengan mendirikan yurt, menikmati hidangan khas, menari, dan mengenakan pakaian tradisional dalam upacara di Istana Kepresidenan Ak Orda.

Kazakhstan, negara terbesar di Padang Rumput Eurasia, memiliki sejarah panjang sebagai tempat pertemuan berbagai budaya dan peradaban. Meski telah dihuni sejak zaman Neanderthal, negara ini baru merdeka pada 1991. Setelah referendum Maret 1991, yang mendukung pembentukan Uni Negara Berdaulat, kudeta komunis Soviet Agustus gagal.

Pada Desember, Kazakhstan mengesahkan Undang-Undang Kemerdekaan Konstitusional, memisahkan diri dari Uni Soviet. Sebagai negara Soviet terakhir yang merdeka, Kazakhstan segera bergabung dengan Persemakmuran Negara-negara Merdeka melalui Protokol Alma-Ata.

Kemerdekaan ini dimulai di bawah kepemimpinan Presiden Nursultan Nazarbayev, yang membangun ibu kota baru dan memperkenalkan sistem parlemen dua kamar. Nazarbayev memimpin negara ini hampir tiga dekade setelah merdeka.

3. Hari Nasional Bahrain

Hari Nasional Bahrain, yang diperingati setiap 16-17 Desember, merayakan kemerdekaan negara ini dari pemerintahan Inggris pada 1971. Hari bersejarah ini menandai awal era baru yang makmur dan damai bagi Bahrain, menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh rakyatnya.

Sebagai hari libur umum, hampir semua sekolah dan bisnis di Bahrain tutup untuk merayakan momen penting ini. Bahrain, negara kepulauan di Teluk Persia, terdiri dari 50 pulau alami dan 33 pulau buatan.

Pada 1960-an, Bahrain menjadi Protektorat Inggris, yang mengharuskan negara ini meminta izin Inggris untuk menjalin hubungan internasional, meskipun Inggris hanya memberikan perlindungan dari ancaman laut.

Ketidakpuasan terhadap kekuasaan Inggris memuncak dengan protes dan kerusuhan, hingga pada 15 Agustus 1971, Bahrain akhirnya menandatangani perjanjian yang mengakhiri protektorat tersebut. Empat bulan kemudian, Inggris meninggalkan Bahrain, yang menjadi negara merdeka.

Isa Bin Salman Al Khalifa, yang naik takhta sebagai emir pertama pada 16 Desember 1971, membawa Bahrain menuju reformasi besar yang mengubah ekonomi dan stabilitas negara. Selama 38 tahun pemerintahannya, Bahrain berkembang menjadi pusat keuangan utama di Teluk Arab.

Oleh karena itu, tanggal 16 Desember dianggap sebagai simbol kemerdekaan sejati bagi rakyat Bahrain, yang merayakannya setiap tahun dengan kembang api, pertunjukan, dan berbagai acara budaya.

4. Hari Rekonsiliasi

Setiap tahun pada tanggal 16 Desember, Afrika Selatan memperingati Hari Rekonsiliasi untuk mengingat perjuangan mengatasi sistem apartheid-pemisahan rasial yang diterapkan oleh Partai Nasional.

Diperkenalkan pada 1994, hari ini bertujuan untuk menyembuhkan luka sosial dan mengatasi ketidakadilan yang telah berlangsung puluhan tahun, serta membangun keharmonisan di antara seluruh warga negara. Hari Rekonsiliasi di Afrika Selatan lahir sebagai angin segar setelah berabad-abad kolonialisme dan rasisme.

Sejak kekuasaan Belanda pada 1652, diskriminasi rasial semakin menguat, terutama setelah Inggris mengambil alih pada 1795 dan puncaknya pada 1950 dengan penghapusan perwakilan politik non-kulit putih.

Tanggal 16 Desember dipilih karena memiliki makna historis bagi kedua kelompok, Afrika dan Afrikaner, dengan peringatan penting tentang perjuangan dan kemenangan rasial. Telah dikenalkan pada 1995, Hari Rekonsiliasi bertujuan menyembuhkan luka sosial dan mempromosikan keharmonisan di negara yang baru merdeka.

Setiap tahun, tema yang berbeda diangkat, seperti "Menjembatani Kesenjangan Menuju Masyarakat Non-Rasis" dan "Membangun Kebangsaan yang Sama." Hari ini menjadi simbol harapan untuk masa depan yang lebih inklusif.

5. Hari Kemenangan Bangladesh

Hari Kemenangan Bangladesh atau Bijoy Dibos diperingati setiap 16 Desember. Peringatan ini untuk mengenang kemenangan pasukan Bangladesh dan India atas Pakistan dalam Perang Pembebasan Bangladesh tepatnya pada tahun 1971.

Perang ini menewaskan hampir tiga juta orang dan 10 juta warga menjadi pengungsi. Meskipun Bangladesh merayakan Hari Kemerdekaannya pada 26 Maret, perang berakhir pada 16 Desember. Perang Pembebasan Bangladesh bermula setelah kemerdekaan India pada 1947, yang memisahkan Pakistan menjadi dua wilayah, Pakistan Barat dan Timur.

Ketegangan antar wilayah ini memuncak pada 26 Maret 1971, ketika Bangladesh mendeklarasikan kemerdekaannya dan memulai perang untuk lepas dari cengkeraman Pakistan. Perang ini diawali dengan Operasi Searchlight, sebuah tindakan keras yang dilancarkan oleh Pakistan Barat untuk menindas perlawanan di Pakistan Timur.

Mukti Bahini, gerakan perlawanan Bangladesh, membentuk pasukan gerilya yang melawan selama sembilan bulan penuh penderitaan. Dukungan India yang bergabung pada November 1971 akhirnya memutuskan jalannya perang, dan pada 16 Desember, Pakistan menyerah di Dhaka, mengakhiri konflik.

Salah satu momen bersejarah adalah "Telegram Darah", yang dikirim Archer Blood, seorang diplomat AS, yang mengecam kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama perang dan mengkritik kebijakan pemerintah AS yang memilih tidak campur tangan dalam konflik tersebut.

Nah, itu dia sederet peringatan penting pada tanggal 16 Desember. Mulai dari hari kemerdekaan, hari akademi TNI hingga hari rekonsiliasi. Semoga informasi ini bermanfaat detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)


Hide Ads