Polisi Sita Pompa SPBU Mini dan Air Berwarna Mirip Pertalite di Sidoarjo

Polisi Sita Pompa SPBU Mini dan Air Berwarna Mirip Pertalite di Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Jumat, 13 Des 2024 18:27 WIB
Lokasi SPBU mini yang diduga menjual air diberi pewarna sebagai BBM Pertalite.
Lokasi SPBU mini diduga jual Pertalite palsu ternyata air diberi pewarna di Krian, Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo - Pemilik SPBU mini di Krian, Sidoarjo yang viral jual Pertalite ternyata air diberi pewarna sudah mau bertanggung jawab atas kerusakan motor 2 pelanggannya. Meski demikian, polisi tetap menyita pompa SPBU dan Pertalite palsu itu sebagai barang bukti.

Kanit Reskrim Polsek Krian AKP Aman Prasetyo membenarkan adanya SPBU mini yang berlokasi di Desa Terung Wetan Kecamatan Krian Sidoarjo lagi viral membuat beberapa sepeda motor mogok setelah mengisi BBM.

"Saat ini kami telah melakukan penyelidikan, dan pendalaman terkait SPBU mini yang viral dimedia sosial tersebut," kata Aman di Mapolsek Krian.

Aman menambahkan dari pengakuan pemilik SPBU mini itu dirinya dpat BBM jenis Pertalite itu dari seseorang yang tidak dia kenal. Dia juga tidak tahu bahwa BBM itu palsu.

"Saat ini BBM yang palsu dan pompanya itu kami amankan sebagai barang bukti, kami imbau masyarakat dan penjual BBM berhati-hati, alangkah baiknya membeli BBM di SPBU resmi," kata Aman.

Pemilik toko sekaligus SPBU mini tersebut, Andik (33) sebelumnya mengaku dia dapat BBM itu dari seseorang dan tidak tahu bahwa BBM itu palsu. Dia juga tidak mengenal nama pemasok dan asal-usulnya.

Dari orang tersebut Andik mengaku membeli BBM yang ditawarkan itu sebanyak 30 liter dengan harga Rp 300 ribu.

"Saya dapat BBM jenis Pertalite ini dari seseorang yang tidak saya ketahui nama dan asal pemasok BBMitu," kata Andik di lokasi SPBU mini tersebut.

Andik mengaku dia tidak mau lepas tanggung jawab. Dia akan mengganti rugi kerusakan motor imbas BBM yang dia jual. Selain memberi ongkos servis dia kembalikan uang pembelian BBM kepada korban.

"Ada dua sepeda motor yang sudah saya berikan ongkos biaya servis kerusakan sepeda motor akibat diisi dengan BBM tidak asli," tambah Andik.

Baktiar, Ketua RT 4, RW 2 Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian tempat SPBU mini itu berada membenarkan bahwa pemilik SPBU mini itu mau bertanggung jawab.

Dia sendiri mengatakan bahwa anaknya merupakan salah satu korban yang sempat mengisi BBM di SPBU mini tersebut hingga motornya mogok.

"Anak saya akan berangkat kerja juga menjadi korban, jarak 200 meter dari SPBU mini itu langsung mogok," ujarnya.

"Tapi pengelola SPBU mini itu mau bertanggung jawab. Dia biayai servis sepeda motor dan uang untuk membeli BBM dikembalikan," kata Baktiar.

Selaku Ketua RT 4, RW 2, Desa Terung Wetan, Baktiar sendiri telah menanyai pemilik toko lain yang menyewa tempat di lahan BUMDes. Ternyata apa yang dialami Andik juga terjadi pada pemilik toko lainnya itu.

Menurut Baktiar, pemilik toko lain itu juga ditawari pasokan BBM yang ternyata tidak asli tapi warnanya mirip Pertalite. Dia menduga cairan itu adalah air radiator motor matic bekas yang dicampuri BBM jenis pertalite.

"Dari cerita pedagang yang lain, hari Kamis (12/12/2024) sekitar jam 5 pagi itu ada seseorang yang memasok BBM. Sementara SPBU mini itu viral sekitar jam 10-an," kata Baktiar.


(dpe/iwd)


Hide Ads