Satlantas Polres Jombang turun tangan membantu para korban banjir akibat meluapnya Avur Watudakon di Kecamatan Kesamben. Tidak hanya mengirim bantuan, polisi juga melakukan trauma healing terhadap anak-anak korban banjir.
Kedatangan rombongan Satlantas Polres Jombang membuat ceria anak-anak korban banjir di pengungsian balai Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben. Anak-anak tersebut mengungsi bersama orang tua masing-masing dari Dusun Kedondong yang terdampak banjir 7 hari terakhir.
Total terdapat 109 pengungsi di balai Desa Blimbing. Dimpimpin Kasat Lantas Polres Jombang Iptu Rita Puspitasari, polisi sabuk putih menghibur anak-anak di pengungsian. Yaitu dengan cara menyanyi bersama dan membagikan hadiah mainan. Ada pula 2 badut polisi dan zebra bertingkah lucu menghibur anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita menjelaskan Satlantas Polres Jombang menyerahkan bantuan 20 dus air minum, 15 dus sembako, 1 dus bumbu dapur, 5 dus susu, serta 5 dus popok sekali pakai.
"Kami juga membawa tim untuk memberikan hiburan atau trauma healing kepada anak-anak di pengungsian ini agar sejenak melupakan musibah ini," jelasnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (13/12/2024).
Hiburan, lanjut Rita sangat dibutuhkan anak-anak di pengungsian. Sebab mereka sudah jenuh berada di pengungsian. Begitu pula orang tua mereka. Ia berharap trauma healing ini meringankan beban para korban banjir.
"Kondisi pengungsi sekarang ini mulai agak jenuh, anak-anak juga kurang hiburan. Jadi, kami membawa mainan dan membawa badut, serta kita ajak bergembira," terangnya.
Trauma healing ala Satlantas Polres Jombang terbukti bermanfaat bagi anak-anak korban banjir. Seperti yang dirasakan Raffa Ardiansyah. Hiburan dari polisi membuat bocah kelas 4 SD ini merasa gembira.
"Senang ada bapak polisi. Terhibur, ada badutnya, diajak nyanyi-nyanyi. Harapannya semoga bisa sekolah lagi karena masih libur kena banjir," tandasnya.
Meluapnya Avur Watudakon sejak Jumat (6/12) masih membanjiri permukiman penduduk di Dusun Kedondong, Desa Blimbing dan Dusun Beluk, Desa Jombok. Di hari ketujuh, banjir menunjukkan tren surut.
Di Dusun Kedondong, tinggi banjir sebetis orang dewasa sampai 60 cm. Sedangkan di Dusun Beluk mulai sebetis orang dewasa sampai 155 cm. Jumlah warga terdampak sekitar 3.000 jiwa. Sebagian bertahan di rumah, sebagian lainnya mengungsi ke rumah kerabat.
(abq/iwd)